Page 350 - Berangkat Dari Agraria
P. 350
BAB IX 327
Pancasila Dalam Konteks Kekinian
Karenanya, Bung Karno mengingatkan agar kita merawat
keberagaman atau kebhinekaan sebagai kewajiban setiap warga
negara Indonesia. Agar kita semua menjadi satu (tunggal) dalam
tujuan itu (ika). Kita boleh berbeda. Tapi kita lahir untuk satu
tujuan yang sama: mewujudkan Indonesia adil makmur dan bahagia
sejahtera. Yang mesti ditegaskan, menjadi suatu kenyataan historis
Bung Karno itu milik seluruh rakyat Indonesia, apa pun latar
belakang ideologi dan organisasinya. Ia bukan hanya milik golongan
nasionalis saja. Bung Karno, milik kita semua.
Pancasila kini
Memaknai Hari Lahir Pancasila 1 Juni di tahun 2022 ini, yang
masih menjadi soal adalah pada tingkat keutuhan pemaknaan
substansi dan keutuhan realisasi nilai dalam tindakan nyatanya.
“Pancasila itu bukan rumus kode buntut”, kata Iwan Fals. Pancasila
itu, nilai-nilai dasar pemandu gerak dan langkah manusia Indonesia
di segala arena.
Semua unsur penyelenggara negara, harus nyata berketuhanan:
“Ketuhanan yang Maha Esa”, sesuai sila pertama Pancasila.
Pemerintah wajib membuat berbagai peraturan dan kebijakan
yang menterjemahkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam dokumen
resmi pemerintahan. Berbagai UU, Peraturan Pemerintah, Keppres
dan Perpres atau Inpres mesti lahir dari rahim pemerintah dengan
substansi yang tak pernah lepas dari kelima sila dalam Pancasila.
Selain itu, pemerintah wajib membuat program, kegiatan dan
mengalokasikan anggaran yang benar-benar nyata berdampak positif
bagi kemaslahatan bangsa. Semua itu, diabdikan bagi pemajuan
kehidupan bangsa dan negara. Untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan
perdamaian dunia. Demi tegaknya “Kemanusiaan yang adil dan
beradab”, sebagaimana sila kedua Pancasila.
Tradisi korupsi dan kolusi yang membudaya dalam struktur
birokrasi, mesti diberantas sistematis dan berkelanjutan. Tegaknya
pemerintahan yang bersih, kredibel, transparan dan akuntabel