Page 353 - Berangkat Dari Agraria
P. 353

330  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             atas eksistensi Pancasila dari kelompok ini, kini tak lagi telanjang
             dipertontonkan di depan publik. Lantas, apakah ancaman terhadap
             Pancasila sudah  benar-benar sirna? Tidak!  Ada  beberapa  catatan
             analitis mengenai bentuk-bentuk ancaman nyata terhadap Pancasila.


             Realitas ancaman
                 Ancaman nyata  terhadap Pancasila  saat ini  adalah  realitas
             kemiskinan  dan  ketimpangan  ekonomi  yang  dihadapi  rakyat
             Indonesia. Kemiskinan membuat sebagian rakyat tidak punya cukup
             kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini, bisa
             mendorong orang  miskin  untuk  menyalahkan apa  saja,  termasuk
             Pancasila. Kaum miskin merasakan kemiskinan ketika kebutuhan
             pokok untuk biaya makan keluarga sehari-hari, sekolah anak-anak,
             kesehatan jika ada yang sakit, listrik dan air yang harus dibayarkan
             tiap bulan,  serta berbagai kebutuhan hidup lainnya  tak  sanggup
             dipenuhi secara sempurna. Apalagi kebutuhan sekunder dan tersier
             lainnya. Ketika itulah seseorang disebut miskin.

                 Orang miskin itu berbagai macam  profesinya, baik  formal
             maupun informal. Profesi yang formal seperti pegawai negeri sipil
             atau aparat  sipil  negara golongan  rendahan, atau  pegawai  swasta
             golongan rendah,  dipastikan punya penghasilan  tetap  dengan
             besaran yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
             Hal ini bisa mendorong pegawai tersebut untuk melakukan berbagai
             macam cara agar kebutuhan hidupnya terpenuhi.

                 Yang paling buruk, pegawai miskin bisa menjadi pegawai yang
             melakukan pungutan liar kepada warga yang bersentuhan dengan
             tugas dan fungsinya di kantor. Atau pegawai tersebut bisa terlibat
             dalam  persekongkolan  jahat dengan atasan  untuk  melakukan
             korupsi  dan  penyalahgunaan kewenangan  yang menyebabkan
             kerugian keuangan negara. Banyak modus operandi pegawai untuk
             bisa mendapatkan uang tambahan dari kantornya yang mengurusi
             layanan  publik.  Kategorinya  korupsi  ini karena  kebutuhan  hidup
             yang dipicu kemiskinan.
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358