Page 357 - Berangkat Dari Agraria
P. 357
334 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
pendiri bangsa yang lahir di era kolonial itu yang ketinggalan zaman,
tapi pada perangkat teknologi yang sudah sangat jauh berbeda.
Dulu, ketika Bung Karno mendirikan PNI, pemikiran kebangsaan
dan kerakyatan sudah sangat lengkap. Semuanya disajikan secara
gegap gempita melalui panggung-panggung pidato politik Bung
Karno dan kawan-kawan.
Kalau pun ada teknologi informasi audio, dulu hanya ada
Radio Republik Indonesia (RRI) yang dipancarkan secara nasional.
Belakangan, Televisi Republik Indonesia (TVRI) dengan sajian layar
hitam putih, yang di era orde baru dikontrol penuh oleh Departemen
Penerangan. Kalau pun ada media cetak yang dibuat dan diedarkan
secara terbatas. Dulu ada koran atau majalah yang sebarannya hanya
di kota-kota besar. Praktis, pembacanya sangatlah terbatas pada
kalangan tertentu yang tak menjamah orang kebanyakan, apalagi
hingga desa-desa.
Tantangan zaman
Sekarang dunia sudah berubah drastis. Selain sudah menjamur
radio pemerintah maupun swasta di kota besar hingga kota/
kabupaten, bahkan radio-radio komunitas pun terus berkembang.
Televisi pun sudah jauh lebih banyak. Selain TVRI, kini banyak
televisi swasta nasional dan daerah. Jaringan televisi kabel yang bisa
menangkap siaran luar negeri pun, biasa adanya.
Kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Menurut
Gramedia.com, Revolusi industri 4.0 adalah upaya yang
memungkinkan pelaku industri membiarkan komputer saling
terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Akhirnya membuat
keputusan tanpa melibatkan keterlibatan manusia, yang sekaligus
membuat revolusi industri generasi keempat mungkin terjadi.
Di Indonesia revolusi industri generasi keempat didorong oleh
Kementerian Perindustrian, tujuannya agar Indonesia mampu
bersaing dengan negara lain di bidang industry. Di era revolusi
industri 4.0, kebutuhan manusia lebih cepat didapat karena peran
sistem internet yang sudah dibangun sebelumnya (Gramedia.com).