Page 344 - Berangkat Dari Agraria
P. 344
BAB IX 321
Pancasila Dalam Konteks Kekinian
9.6. Pandemi dan Pancasila 94
Pandemi Covid-19 hingga 25 Mei 2021 telah menelan 3,47
juta korban jiwa dari 167 juta jiwa yang positif di seantero dunia.
Di Indonesia saja, yang positif 1,78 juta, dan 1,64 juta yang pulih
kembali, serta 49.455 jiwa meninggal dunia. Dada masih berdebar-
debar menunggu dampak mudik lebaran kemarin pada meningginya
angka yang positif. Pandemi Covid-19 telah menjadi problem yang
tak sekedar di bidang kesehatan.
Pandemi menjadi problem multi-dimensi, baik sosial, ekonomi,
politik, budaya, serta pertahanan dan keamanan di seluruh negara
di dunia. Era dengan kebiasaan baru atau New Normal kini lazim
disebutkan di semua negara. Kebiasaan menggunakan masker jika
beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air
yang mengalir, dan menjaga jarak fisik minimal dua meter dengan
orang lain sudah menjadi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.
Kebiasaan baru telah menjadi kebiasaan saja.
Kebiasaan sebagai pangkal pembentukan budaya telah didorong
pandemi. Berbagai program dan kegiatan pemerintah dipaksa
berubah akibat pandemi. Alokasi APBN mengalami penyesuaian
gara-gara pandemi. Yang semula tak ada, kini ada dalam jumlah tak
terperkirakan. Tahun 2020, pemerintah Indonesia mengalokasikan
anggaran sebesar Rp. 677,2 triliun untuk penanganan Covid-19.
Selain itu, sebesar Rp. 695,2 triliun anggaran negara juga dialokasikan
untuk pemulihan ekonomi nasional. Pada awal 2021, pemerintah
menganggarkan penanganan Covid-19 sebesar Rp. 61,84 triliun, dan
bisa terus bertambah.
Negeri Pancasila
Indonesia adalah negeri Pancasila. Pandemi seperti
mengingatkan bangsa Indonesia agar kembali ke semangat dasar
berbangsa dan bernegara. Pancasila yang 1 Juni 2021 ini diperingati
sebagai hari lahirnya, kian relevansi di tengah pandemi. Pandemi
menumbuhkan Pancasila.
94 Republika, 25 Mei 2021.