Page 439 - Berangkat Dari Agraria
P. 439
416 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
pejabat perempuan setingkat direktur jenderal dan direktur di
pusat, hendaknya juga dilakukan di provinsi dan kabupaten/kota.
Sehingga, perempuan kian luas kiprahnya dalam tubuh birokrasi
pemerintahan.
Diharapkan, birokrasi yang peduli dan berempati tak sekedar
mimpi. Akomodasi kepentingan perempuan dalam pembangunan
jadi jalan peningkatan kualitas peran perempuan bagi perubahan
sosial, politik dan ekonomi bangsa.
Bersamaan dengan itu, pendekatan dan tujuan pembangunan
yang ‘patriarki’ digeser jadi lebih ‘feminis’. Sehingga, kondusif
bagi tegaknya keadilan (gender) dalam proses maupun hasilnya.
Karenanya, fenomena menguatnya peran perempuan di dunia
gerakan ini, akan bermakna positif bagi perkembangan peradaban
bangsa.
Mengingat, perempuan itu tiang negara, makin kuat tiang,
makin kuat pula negara. Jika tiang rapuh, negara jadi mudah goyah
dan tak mustahil roboh. Semoga saja tidak. Selamat Hari Tani
Nasional 2020.*
11.5. Penjajahan Tiga Layar 124
Seorang guru dari Kota Gudeg bertutur tentang bahaya tiga
layar: handphone, komputer dan televisi. Ketiga layar ini bisa jadi
penjajah manusia di era milenium ini.
Di era serba digital, manusia seperti tak bisa lepas dari ketiganya.
Layar handphone atau telepon genggam jadi alat komunikasi,
komputer jadi alat kerja utama, dan televisi jadi media informasi dan
hiburan.
Ketiga layar ini digunakan dalam sebagian besar waktu manusia
Indonesia. Untuk mengujinya, silakan hitung waktu yang digunakan
untuk memegang telepon genggam dalam sehari? Lalu, berapa saat
yang dipakai untuk menghadap layar komputer dalam bekerja?
124 Suara Pembaruan 15 Oktober 2020.