Page 491 - Berangkat Dari Agraria
P. 491
468 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Kesembilan, khusus membahas Pancasila. Selain sebagai dasar
dan ideologi Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup dan
nilai-nilai sosial-budaya yang hidup di urat nadi bangsa Indonesia.
Pemaknaan atas eksistensi Pancasila dilakukan terus menerus.
Bukan hanya dihafal di luar kepala, namun Pancasila sangat penting
untuk dihayati dan diamalkan dalam hidup sehari-hari. Masyarakat
biasanya punya daya praktek Pancasila yang tinggi. Kritik terhadap
sistem dan perilaku sebagian anak bangsa yang masih jauh dari
semangat dan nilai-nilai ideal Pancasila. Bagaimana pun, Pancasila
yang saripatinya bermakna gotong royong itu rumah kita.
Kesepuluh, menyoroti fenomena pandemi. Tanpa peringatan
sebelumnya, tiba-tiba dunia dilanda Pandemi Covid-19. Berawal dari
Wuhan di RRC (2019), penyakit mematikan yang belum ditemukan
obatnya ini telah membunuh puluhan juta nyawa manusia di berbagai
belahan dunia, termasuk Indonesia. Kita telah membuktikan,
Indonesia mampu bertahan, bangkit, dan kembali pulih setelah
pandemi. Kemerosotan kesehatan dan ekonomi masyarakat menjadi
dampak utama pandemi. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari
pandemi. Ketangguhan kita sebagai bangsa diuji. Kemampuan
untuk tetap bertahan dibuktikan. Yang berpulang akibat korona,
semoga damai di sisi-Nya.
Kesebelas, berisi tulisan mengenai sejumlah fenomena sosial
budaya yang terjadi dan berkembang di masyarakat sebagai sorotan.
Kaca mata antropologi dan sosiologi pedesaan mewarnai substansi
tulisan. Analisis terkadap gejala sosial dikaitkan dengan konteks
kebudayaan masyarakat Indonesia yang beragam. Pendekatan
sosial budaya digunakan dalam membahas berbagai peristiwa
sosial yang menjadi sorotan publik. Kebudayaan manusia Indonesia
sebagai sistem kehidupan yang kompleks terus bertahan, tumbuh,
dan berkembang di tengah situasi yang melingkupinya. Tradisi
yang berkembang menjadi cara manusia dalam menjawab kondisi
lingkungan.
Karena itu tidak berlebihanlah jika buku ini kemudian
diberi judul Berangkat dari Agraria. Tersirat ajakan penulis agar