Page 488 - Berangkat Dari Agraria
P. 488

EPILOG  465
                                                  Jejak Pena Dengan Tiga Kekuatan
             lebih signifikan --jika dikaitkan dengan upaya perumusan kebijakan.
             Setidaknya, buku yang berisikan kompilasi 138 artikel opini penulis
             yang dimuat media massa nasional dan daerah sepanjang 2010-2023
             ini –  sebuah  jumlah  yang  tidak  sedikit! --menawarkan  berbagai
             wacana hasil goretan pena yang diwarnai oleh tiga kekuatan yang
             tak banyak dimiliki orang. Tiga kekuatan yang bertumbuh seiring
             perkembangan sepak-terjang sang penulis dalam 15 tahun terakhir
             pasca-terbitnya Kembali ke Agraria.

             Isi buku
                 Buku Berangkat dari Agraria tersusun dari 11 topik bahasan yang
             menjadi 11 Bab isi buku. Topik pertama, sebagai pembuka yang berisi
             semacam arahan dari penulis tentang bagaimana memahami tulisan-
             tulisan yang dikompilasi ke dalam 10 topik selanjutnya. Berikut ini
             uraian substansi pokok yang disarikan dari setiap Bab buku ini. 140
                 Pertama, menjadi semacam setting yang menggambarkan situasi
             yang terjadi sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo terbentuk
             pada 2014  lalu.  Setting  itu  berkenaan dengan dinamika gerakan,
             kebijakan, dan  pengetahuan  reforma agraria  yang diwariskan
             pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014). ditunjukan
             urgensi dari  pelaksanaan  reforma agraria  yang  memang  menjadi
             perhatian  utama  Penulis dalam  tiga dasa warsa  terakhir.  Reforma
             agraria yang dirintis pemerintahan SBY dikembangkan secara lebih
             kualitatif oleh pemerintahan Jokowi di bawah naungan Nawacita.
             Konseptualisasi dan pelaksanaan reforma agraria di era sebelumnya,
             turut mempengaruhi perkembangan di masa berikutnya.

                 Kedua, mengangkat isu politik. Segala fenomena sosial, budaya,
             ekonomi, dan hukum sangat dipengaruhi konstalasi kekuasaan yang
             ada di dalam tubuh Negara. Pertautan dan pertarungan kepentingan
             dalam  masyarakat  tercermin  dalam ruang-ruang  negosiasi  politik
             dan kebijakan  pemerintahan. Politik  sebagai  seni mengelola
             kekuasaan  negara  menjadi kunci  dalam  melaksanakan  reforma
             agraria. Perwujudan keadilan  agraria membutuhkan komitmen


             140  Merujuk bagian Abstrak pada awalan setiap Bab dalam buku ini.
   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493