Page 184 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 184

Masalah Agraria di Indonesia

                  (tanahnya) luas. Namun hal ini tidak dapat terjadi karena
                  tanah-tanah yang sudah menjadi hak milik perseorangan
                  sudah tidak bisa dibagikan lagi. Tanah-tanah di sini umum-
                  nya dengan hak perseorangan dan komunal dengan andilan
                  tetap.
                29.Di Ponorogo, banyak tanah-tanah pekarangan di daerah
                  pengairan luar kota Ponorogo menjadi hak milik perseo-
                  rangan. Sebagian besar tanah itu kemudian ditanami padi
                  sebagai sawah dan dinamakan “sawah cakaran”.
                30.Di Pacitan, terdapat tanah komunal dengan pembagian
                  berkala. Tanah pertanian yang berganti-ganti tiap-tiap
                  tahun menghalangi usaha untuk perbaikan tanah itu.
                31.Di Kediri, kemungkinan mengubah sawah komunal menjadi
                  pekarangan dengan hak perseorangan ternyata malah mem-
                  berikan keuntungan untuk perseorangan dan melupakan
                  kepentingan desa dan warga desa lainnya. Hal ini kemudian
                  dilarang.
                32.Di Brebek (Nganjuk), tanah-tanah pekulen dipegunungan
                  sangat kecil. Tanah yang baik untuk tanaman keras menjadi
                  hak milik perseorangan.
                33.Di Surabaya, 75% tanah pertanian adalah tanah komunal.
                34.Di Sidoarjo, tanah pertanian tidak ada yang menggunakan
                  hak perseorangan, semua tanah komunal tetap dengan an-
                  dilan.
                35.Di Mojokerto dan Jombang, seperti tempat-tempat lain-
                  lainnya terdapat tanah komunal dan milik perseorangan.
                  Di Jombang terdapat tanah komunal dengan pembagian
                  berkala.
                36.Di Gresik, andilannya lama-lama menjadi tambah kecil. Di
                  Paciran (Gresik) kebanyakan tanah milik perseorangan,

                                                                   163
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189