Page 188 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 188

Masalah Agraria di Indonesia

                semua tanah, yang dikerjakan atau tidak, hutan belukar atau
                yang sudah dibuka adalah milik (druwé) raja. Tanah ini ada
                dua macam yaitu: 1) druwé dalem yang diusahakan dan diam-
                bil hasilnya untuk raja serta kaum keluarganya; dan 2) druwé
                jabé, yaitu tanah raja yang diberikan kepada pegawai-pegawai
                tinggi dan pejabat-pejabat kerajaan lainnya.
                    Druwé dalem kemudian dibagi lagi menjadi beberapa
                bentuk;
                a. sawah pengayah atau sakapan,  yaitu tanah raja yang
                  dikerjakan oleh rakyat dengan menyakap. Tanah ini dapat
                  diberikan kepada anaknya kalau anaknya tidak mempunyai
                  bagian tanah sendiri. Tanah itu tidak boleh dipindahkan
                  haknya. Namun menyewakan kepada orang sedesanya
                  dengan jalan diam-diam malah diperkenankan. Raja mem-
                  punyai kekuasaan atas tanah yang tidak terbatas. Pemakai-
                  nya diwajibkan membayar pajak (landrente) serta kewa-
                  jiban bekerja untuk raja. Kalau tidak memenuhi kewajiban
                  ini maka tanah diambil kembali.
                b. tanah pecatu adalah tanah yang diberikan sebagai apana-
                  ge kepada kepala-kepala pemerintahan, pegawai pengairan,
                  orang-orang alim atau orang-orang yang berkewajiban
                  menjalankan pekerjaan kerajaan lainnya. Tanah pecatu ini
                  bebas dari pajak. Pecatu yang tidak untuk orang, tetapi untuk
                  suatu jabatan dinamakan pecatu maider. Hak ini akan ber-
                  pindah seiring penjabat itu berhenti. Memindahkan hak le-
                  bih dari 1 tahun atau menjual tanaman yang ada di tanah
                  itu tidak diperbolehkan.
                c. tanah pengancil, yaitu tanah yang disewakan oleh Raja sen-
                  diri kepada orang-orang tertentu. Terhadap pemakai tanah
                  ini tidak dikenakan kewajiban bekerja (dienstplicht)

                                                                   167
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193