Page 246 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 246
Masalah Agraria di Indonesia
tenaga yang dibayar. Mulai 1 Maret 1905 sejumlah 147 penjaga
gardu yang dibayar dihapuskan, diganti dengan 64 opas yang
menjalankan ronda malam dan penjagaan. Di luar ibu kota
Yogyakarta, semua rumah-rumah penjagaan kerajaan masih
dijalankan dengan heerendienst, dan ronda malam dijalankan
oleh orang-orang wajib rodi. Akhirnya dengan undang-undang
8 November 1905, mulai 1 Januari 1906 kewajiban-kewajiban
tersebut untuk daerah luar kota juga diganti dengan pemba-
yaran pajak 5 sen tiap bulan bagi tiap pemilik tanah peka-
rangan. Uang pajak itu dapat terkumpul f 38.440, sebagai gan-
tinya 4.333.350 kerja (diensten) jadi tiap-tiap dinas diganti
uang f 0,88.
Di daerah Kulonprogo, Gunungkidul dan Pakualaman,
sudah sejak tahun 1904 kewajiban orang-orang wajib rodi
untuk dipekerjakan di rumah penjagaan telah diganti. Untuk
Kulonprogo tidak diganti dengan uang, di daerah Gunungkidul
semua kewajiban diganti dengan pajak praneman.
g. Pajak jalan
Orang-orang wajib rodi di daerah Mataram di luar ibu
kota masih terus menjalankan kewajiban-kewajiban untuk
membuat, memperbaiki, dan memelihara jalan-jalan negeri
dan memberi bahan-bahan untuk pengeras jalan.
Mulai 1 Januari 1906 dengan undang-undang 11 Desem-
ber 1905 kewajiban-kewajiban itu dihapuskan. Sebagai
gantinya diharuskan membayar pajak bulanan sebesar ƒ 0,50
tiap-tiap wajib rodi.
Di daerah Kulonprogo berlaku kewajiban berkerja (tidak
dengan bayaran) bagi orang-orang yang wajib rodi untuk jalan-
jalan. Di Gunungkidul hanya diwajibkan menyediakan alat-
225