Page 370 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 370

Masalah Agraria di Indonesia

                Domeinverklaring yang akan mewujudkan ketertiban hukum
                menjadi pangkalnya segala kegoncangan hukum, yang terang
                ialah yang mengenai tanah-tanah pertanian Rakyat. Dasarnya
                Domeinverklaring salah dan antipatik, mengingat keadaan juga
                sudah tidak dapat dipertahankan. Gunanya tidak ada malahan
                membahayakan. Domeinverklaring bagi Pemerintah mestinya
                harus berarti hanya hak terhadap sisa tanah sesudah diambil
                tanah-tanah yang menjadi hak milik penduduk Indonesia. Jadi
                hanya atas satu pulau kenang-kenangan manusia yang belum
                didiami orang, di sanalah Pemerintah mempunyai kekuasaan
                penuh dengan domeinverklaringnya itu. Di daerah-daerah
                pegunungan di Priangan di luar tanah-tanah kepunyaan Rak-
                yat, di sanalah Pemerintah mendapat hak-hak itu.
                    Hak Pemerintah atas tanah-tanah pertanian Rakyat,
                hanya nama dan omong kosong, seperti halnya dengan per-
                nyataan hak eigendom seseorang atas jalan-jalan desa, demi-
                kian Vollenhoven.
                    Noslt Trenite dengan keras membela domeinleer yang
                dihina oleh Vollenhoven itu. Dalam notanya yang dinamakan
                domeinnota tahun 1912 menerangkan, bahwa: “perlu dija-
                lankan teori domein itu sebagai sandaran kekuasaan hak-
                hak Negara”. Dengan tegas dia bertanya: “Apakah untuk
                kepentingan eksploitasi tanah yang sangat dibutuhkan itu,
                Pemerintah Hindia Belanda akan menjadi Tuan yang mengu-
                asai tanah, ataukah menyerahkan kekuasaan itu kepada
                pengurus Desa, kepala Marga, Kepala-kepala kuria, orang-
                orang semacam itu, yang sama sekali tidak mempunyai
                perasan, pengertian dan pandangan ekonomi?”
                    Menurut Trenite, hak wilayah desa (beschikkingsrecht)
                itu hanya berlaku di zaman dahulu, waktu tanah di Jawa masih

                                                                   349
   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375