Page 382 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 382

Masalah Agraria di Indonesia

                mengenai hubungannya dengan modal asing yang ada di sini
                di lapangan tanah, sesuai dengan kesanggupan dan kecakapan
                yang ada pada bangsa sendiri seimbang antara kemampuan
                dan cita-cita.
                    Dengan segala peraturan dan peraturan peralihan itu kita
                menuju kepada likuidasi kekuasaan monopoli modal asing di
                sini selekas-lekasnya, artinya kita tidak boleh lagi menggan-
                tungkan hidup kita kepada orang lain.


                IV. Bagaimana Melaksanakan Dasar-dasar dan Tujuan

                    Dalam melaksanakan maksud dan tujuan di atas tidaklah
                orang akan gampang sekaligus dalam waktu yang pendek
                mencapai maksudnya. Banyak faktor yang menghalangi untuk
                menjalankan maksud itu sekaligus.
                    Untuk mengadakan perubahan ini harus diatur dengan
                planning (rancangan) yang seksama, berdasarkan syarat-
                syarat yang ada, persiapan yang cukup, kemampuan yang
                sesuai untuk melaksanakan tiap-tiap perubahan, hingga tujuan
                di atas dapat dicapai. Tindakan serampangan yang menghen-
                daki sekaligus perubahan dengan tidak ada keseimbangan ke-
                mampuan dan persiapannya akan menggagalkan segala usaha
                dan mengacaukannya.
                    Kurangnya pengertian rakyat akan maksud tersebut akan
                menghambat terlaksananya maksud dan tujuan itu. Maksud
                itu tidak akan lekas dapat diterima begitu saja. Kurangnya
                pengertian tidak saja akan merintangi pelaksanaan usaha teta-
                pi bahkan dapat berakibat menggagalkan maksud itu. Tetapi
                janganlah hendaknya kita berhenti karena kesukaran-kesu-
                karan yang kita hadapi, dengan tidak berani melangkah,
                hanya menunggu datangnya kesempatan dengan tidak ada

                                                                   361
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387