Page 536 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 536
Lampiran
kebakaran jangan sampai terjadi; segala sesuatu itu hen-
daklah dengan disetujui oleh Kepala Pemerintahan Daerah.
Setelah hak atas tanah itu ditulis dalam register baru dibe-
rikan pinjaman itu dengan berangsur-angsur, yaitu menurut
keperluan dan keadaan pekerjaan.
4e.Bilamana nyata perlu, maka pinjaman pencaharian itu dibe-
rikan kepada petani kecil, yang mencukupi kepada syarat-
syarat yang tersebut pada 2b, yakni untuk menambahi penda-
patan atau untuk meneruskan pertanian itu, banyaknya tiada
lebih dari seperempat harga tanah yang tersebut pada 2.
Maka uang itu diberikan menurut keadaan keperluan
memakai uang.
5e.a.Sekalian pinjaman yang diberikan itu harus membayar
bunga kepada Negeri banyaknya 3% dalam setahun bagi
modal yang diberikan atau bagi bagian utang yang masih
akan dibayar.
b. Maka penyicilan dari pinjaman pertanian atau pencaharian
dibayar tiap-tiap tahun dengan sekian banyaknya, supaya
penghabisan tempo pak turun-temurun, utang itu lunas
dibayar.
c. Dalam tahun pertama dibebaskan kewajiban tersebut pada
a dan b itu.
d. Perhitungan jumlah yang termaksud dalam pada b, ialah
seperti di bawah ini:
1 . bilamana modal-modal itu diterima dalam tahun pertama
dari tempo pak turun-temurun, maka pada permulaan
tahun kedua dihitunglah jumlah yang mesti dibayar,
yaitu bunga dan penyicilan pertama dari modal dan
dibayar sebelum penghabisan tahun itu kepada Kas
Negara; demikianlah selanjutnya.
2 . bilamana modal-modal diterima dalam tahun kedua maka
pada penghabisan tahun itu harus dibayar bulan untuk
tahun itu, dihitung berbulan-bulan dari penerimaan
modal itu hingga penghabisan tahun itu, serta penyi-
cilan setahun.
Adapun seterusnya ditetapkan kewajiban yang termak-
sud pada tahun itu pada perhitungan penyicilan ta-
515