Page 535 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 535
Masalah Agraria
BAB IV
Tentang penberian perbantuan uang oleh Negeri kepada “orang
tani kecil”, seperti tersebut pada pasal 2 dari ordonansi, maka
berlakulah peraturan-peraturan yang berikut ini (Bijblad no
6050).
1e.Maka dalam hal ini dibedakanlah tiga macam pinjaman:
pinjaman - tanah
- pertanian
- pencaharian
2e.Pinjaman tanah diberikan untuk mendirikan “tempat per-
tanian” dan “tempat perkebunan” banyaknya sampai ¾ dari
harga tanah yang ditinggalkan oleh bumiputra dengan sesu-
kanya sendiri dan dengan melepaskan haknya, bilamana:
a. pertanian itu boleh memberi penghidupan yang cukup bagi
si tani itu untuk berdiri sendiri.
b. si pemohon dianggap cukup kuat untuk pekerjaan tani, serta
mempunyai perkakas-perkakas yang cukup untuk mendi-
rikan dan menjalankan pencaharian itu.
Maka pinjaman tanah itu diberikan: seberapa perlu akan
atau sudah dipakai untuk pengganti kerugian kepada bumi-
putra yang akan meninggalkan tanahnya. Maka pembe-
rian peminjaman itu dijanjikan pada waktu hak pak turun-
temurun itu diberikan, atau sesudahnya; dan boleh terjadi
sebelum atau setelah hak itu ditulis dalam register.
3e.Pinjaman pertanian, hanyalah diberikan untuk pertanian yang
tersebut pada 2a, untuk mendirikan rumah, pondok dan lain-
lain yang mesti dibuat, dan hanyalah kepada orang, yang
mencukupi segala syarat yang termaksud dalam 2b, dan tidak
boleh lebih dari jumlah untuk mengadakan segala barang
yang perlu untuk pertanian itu dan dengan mengingati, bah-
wa belanja itu mesti dikeluarkan dengan sehemat-hematnya.
Pondok, rumah dan lain-lain yang tersebut di atas tinggal
kepunyaan Negeri sampai waktu jumlah pokok dan bunga
dilunaskan; maka pemegang pak turun-temurun itu diwajib-
kan dalam waktu itu akan memelihara rumah, pondok dan
lain-lain itu dengan sebetulnya serta menangggung supaya
514