Page 571 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 571

Masalah Agraria

              dan 17/1948) yang antara lain berpendapat juga bahwa un-
              tuk mewujudkan masyarakat makmur yang bebas dari penin-
              dasan harus ada pembatasan luas tanah ke bawah dan ke atas.
              Hanya berapa sedikit-sedikitnya luas tanah itu dan berapa
              sebanyak-banyaknya orang boleh memiliki tanah belum ada
              ketetapan angka yang dapat dipakai untuk seluruh Indone-
              sia. Buat di Jawa direncanakan minimum 2 ha dan maksimum
              10 ha, buat luar jawa barangkali angka-angka itu harus ditiga
              atau dilima-kalikan.
            7 . Pertanyaan yang harus dijawab lebih dahulu adalah dalam
              menghadapi soal tanah erfpacht buat kleinlandbouw jadi;
              orang yang berhak itu warga negara atau bukan. Kalau itu
              masuk warga negara maka pada asasnya tiadalah keberatan-
              nya akan memberikan kepadanya hak atas tanah yang sama
              kuatnya dengan hak milik (yasan) asal di bawah batas luas
              10 ha buat di Jawa (buat luar Jawa belum perundingan ten-
              tang hal itu). Tetapi buat orang asing belum ada kepastian
              pendapat, apakah mereka akan diperbolehkan mendapat hak
              tetap (untuk selama-lamanya) atas tanah pertanian.
            8. Dalam pada itu peraturan-peraturan tentang hak tanah dari
              jaman penjajahan belum diubah hingga pada waktu ini ke-
              pada warga negara keturunan bangsa asing belum dapat diberi
              hak milik. Oleh karena itu maka pada masa peralihan ini
              Pemerintah Republik Indonesia dalam acaranya menjelaskan
              soal tanah erfpacht buat kleinlandbouw berpendirian sebagai
              di bawah ini.
              9 . a. Hak erfpacht buat kleinlandbouw baru untuk bangsa
                asing (di dalam arti bukan warga negara) tidak akan dibe-
                rikan lagi. Kalau mereka hendak berusaha yang meng-
                hajatkan tanah, bolehlah mereka menyewa menurut pera-
                turan-peraturan tentang itu. (Undang-undang baru ten-
                tang persewaan tanah sedang direncanakan).
              b. Kepada warga negara keturunan bangsa asing yang mem-
                punyai tanah hak erfpacht, menurut peraturan Stbl. 1904
                No. 326 diberi kesempatan untuk menyesuaikan dengan
                dasar politik R. I. Ini berarti bahwa (1e) luas tanah yang
                didapat tidak boleh lebih dari 10 ha seorangnya; (2e) hak
            550
   566   567   568   569   570   571   572   573   574   575   576