Page 666 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 666
Biografi Singkat Penulis
karta antara 22-25 November 1945. Semula dilangsungkan
rapat tani dan buruh di Surakarta pada 5-7 November 1945
yang dihadiri sekitar 2000 orang. Namun utusan tani ternyata
tidak mewakili keanggotaan partai yang saat itu baru dibentuk.
Maka segeralah dilangsungkan kongres khusus organisasi
6
tani. Dalam kongres itulah, tokoh-tokoh di atas menjadi pen-
dirinya.
BTI semula adalah kelompok kader petani yang dibina
oleh Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Yogyakarta. 7
Pada awal pendiriannya, para pemimpin merasa bahwa mereka
masih belum memahami sepenuhnya persoalan kaum tani.
Para pendiri tersebut umumnya adalah kaum terpelajar kota.
Pemahaman yang diperoleh berasal dari studi, terkecuali
Moch. Tauchid yang mempunyai latar belakang anak seorang
janda bakul gendong, yang hanya memiliki tanah sempit untuk
menghidupi 7 anaknya. Latar belakang inilah yang memberi
8
imajinasi Tauchid tentang kehidupan kaum tani.
BTI merupakan organisasi massa yang pendiriannya men-
cerminkan semangat revolusi saat itu. Para pemimpin mulai
merasakan kebutuhan keterlibatan mayoritas penduduk di
pedesaan. Pendirian organisasi massa tani semacam BTI dira-
sakan sangat mendesak. Dari segi keanggotaan, pada mulanya
pengaruh BTI terbatas pada wilayah perkebunan-perkebunan.
6 Noer Fauzi, Petani dan Penguasa, Dinamika Perjalanan Politik Agraria Indo-
nesia, (Yogyakarta: Insist dan KPA, 1999), hlm. 131
7 P.J. Suwarno. Hamengku Buwono IX dan Sistem Birokrasi Pemerintahan
Yogyakarta, 1942-1974: Sebuah Tinjauan Historis, (Yogyakarta: Kanisius,
1994), hlm. 203. Wijono Suryokusumo, S. Sardjono, dan Moch. Tauchid
tercatat sebagai anggota KNID Yogyakarta. Ibid., hlm. 439
8 Imam Yudotomo, Kakung-Uti: Moch. Tauchid-Kastariyah, Catatan untuk Cucu-
cucunya, tidak diterbitkan, 2004, hlm. 2
645