Page 129 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 129

118   Dian Aries Mujiburohman


            yang akan menjadi masalah adalah bagaimana menjabarkan kriteria
            “mampu  secara  rohani dan  jasmani” yang ada  dalam  UUD 1945.
            Karena  Menjabarkan kondisi “sehat” merupakan sesuatu yang tidak
            mudah, penerjemahan  kondisi mampu   secara  rohani dan  jasmani
            harus bisa memutuskan pada kondisi yang mana seseorang calon pada
            spektrum status kesehatan yang sifatnya kontinum. Tidak ada yang
            pasti yang dapat membedakan secara pasti kondisi calon itu, apakah

            ia ada dalam kondisi “mampu” atau “sehat”. kriteria ketidaksehatan
            diterjemahkan menjadi pengertian ketidakmampuan (inability atau
            disability), dan  pengertian  “rohani” dalam  pemeriksaan  kesehatan
            ini diartikan sebagai kesehatan jiwa.

                Ketentuan  selanjutnya  adalah  tentang masa  jabatan  presiden,
            masa jabatan presiden sebelum perubahan UU 1945 terdapat dalam
            Pasal 7 yang berbunyi:“Presiden dan Wakil Presiden memegang
            jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
            kembali”. Pasal tersebut yang menjadi perdebatan dan menyebabkan
            banyaknya  penafsiran  terdapat  dalam  kalimat  dan sesudahnya
            dapat dipilih kembali, ketentuan ini menimbulkan praktek presiden
            yang sama   dapat  dipilih  kembali secara  terus-menerus  tanpa
            mengindahkan sistem pembatasan kekuasaan sebagai suatu prinsip

            dasar negara berdasarkan konstitusi.
                Masa  jabatan  presiden  adalah  selama  lima  tahun  dan  dapat
            dipilih  kembali untuk  jabatan  yang sama  hanya  untuk  satu  kali
            masa  jabatan. Ketentuan  ini merupakan  sebuah  pembatasan  oleh

            hukum agar tidak terjadi kesewenang-wenangan seperti yang telah
            terjadi pada  masa  Orde  Baru  dimana  kekuasaan  presiden  dapat
            dimungkinkan  menjadi tidak  terbatas  karena  sesudah  habis  masa
            jabatannya dapat dipilih kembali tanpa pembatasan.
                Tanpa  ada  pembatasan  secara  langsung atau  tidak  langsung
            akan menimbulkan gejala penumpukan kekuasan dan kemunkinan

            berulangnya  jabatan  presiden  seumur  hidup. Ketentuan  tentang
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134