Page 217 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 217

206   Dian Aries Mujiburohman


            pelaksanaan konvensi, karena akan sulit mencapai suara mayoritas,
            suara akan tersebar dalam partai.
                Konvensi pemilihan calon presiden yang dilakukan oleh partai politik
            adalah cara yang baik dalam menata kehidupan demokratis di internal

            partai, cara yang harus di tradisikan, dikembangkan, di budayakan, dan
            diatur  dalam  Peraturan  perundang-undangan, baik  dalam  undang-
            undang Pemilihan  Presiden  maupun  dalam  AD/ART  partai, sehingga
            konvensi mempuyai kedudukan  hukum  dan  politik  yang kuat  dalam
            pelaksanaanya. Hasil konvensi mempuyai kekuatan  yang tetap, hasil
            konvensi dapat langsung diusung menjadi calon presiden.

                Konvensi nasional di Indonesia  baru  merupakan  wacana  dan
            fenomena ketatanegaraan dan belum mempuyai tradisi kemapanan,
            konvensi hanya  digunakan  dalam  kepentingan  tertentu. Karena
            hal-hal khusus, saat  sebuah  partai terganjal permasalahan  akut
            seperti korupsi yang membuat elektabilitas partai turun, disamping
            itu  konvensi belum  menjadi tradisi  yang kukuh  dalam  sistem
            kepartaian  di Indonesia  sebagaimana  di Amerika, sehingga  dalam

            pelaksanaanya menjadi polemik hukum dan politik di masayarakat.
            Walapun  konvensi menjadi  polemik  hukum  dan  politik, tetapi
            terkandung hal–hal positif: Pertama, sebagai pendidikan  politik
            berdemokrasi di internal partai,  kedua,  konsolidasi di internal
            partai, ketiga, memperbaiki citra positif, keempat, konvensi sebagai
            proses  rekrutmen  calon  pemimpin  nasional menegasikan  oligarki
            akut dalam tubuh partai politik.


            4.  Pembubaran Partai Politik
                Partai politik  merupakan  cermin  kemerdekaan  berserikat,
            berkumpul, serta  mengeluarkan  pikiran  dan  pendapat  merupakan

            hak asasi manusia yang diakui dan dijamin oleh UUD 1945.
                Pada prinsipnya negara harus mengakui hak setiap orang untuk
            berorganisasi secara  bebas  dalam  partai politik, pelarangan  dan
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222