Page 213 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 213

202   Dian Aries Mujiburohman


            Presiden. Begitu  juga  dalam  aturan  hukum  konstitusi tertinggi
            partai seperti AD/ART partai. Dalam AD/ART partai pada umumnya
            melakukan   pemilihan  calon  presiden  dengan  cara  kongres/
            musyawarah  nasional atau  rapat  Pimpinan  Nasional (rapimnas).
            Ketentuan yang mengatur tentang konvensi belum diatur dalam AD/
            ART  partai baik  oleh  partai Golkar  maupun  oleh  partai Demokrat
            yang telah melaksanakan konvensi, landasan hukum konvensi partai

            Golkar adalah Rapat Pimpinan Nasional, sedangkan dalam AD/ART
            partai Demokrat, kewenangan  menetapkan  calon  presiden  partai
            Demokrat berada di tangan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
                Dalam perpekstif hukum tatanegara, apakah konvensi pemilihan

            calon presiden  yang dilakukan oleh partai politik termasuk dalam
            katagori konvensi ketatanegaraan. Jika  dilihat  pengertian  konvensi
            dari beberapa  ahli di atas  konvensi nasional yang dilakukan  oleh
            partai politik  tidak  termasuk  dalam  konvensi ketatanegaraan,
            karena  konvensi ketetanegaraan  harus  dilakukan  berulang-ulang
            sehingga dapat diterima dan ditaati dalam praktek ketatanegaraan.
            Dalam  prakteknya, konvensi yang dilakukan  oleh  partai Golkar
            tidak dilaksanakan secara berkelanjutan pada masa Jusuf Kalla dan
            Aburizal Bakri sebagai ketua  umum. Begitu  juga  dengan  Partai

            demokrat  akan  sulit  menjaga  tradisi konvensi pemilihan  calon
            presiden  yang akan  datang, hal ini disebabkan  oleh  Presidensial
            Treshold yang terlalu tinggi dan sistem multipartai yang dianut.
                Konvensi nasional pemilihan calon presiden yang dilakukan oleh

            partai politik dapat dikembangkan menjadi konvensi ketatanegaraan,
            jika konvensi dilakukan berkelanjutan, ditumbuhkan, dikembangkan
            dan  sekaligus  mengisi kekosongan  hukum  karena  belum  ada
            peraturan  yang mengaturnya, jika  perlu  konvensi nasional harus


            dik  atau dituangkan dalam peraturan-perundangan.

                Pilihan  konvensi dalam  penjaringan  calon  presiden  oleh
            partai politik  tentu  lebih  baik  dibandingkan  dengan  mekanisme
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218