Page 211 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 211

200   Dian Aries Mujiburohman


            presiden  dan  wakil presiden: (a) partai politik  yang memenuhi
            electoral treshold/presidensial treshold dapatmengajukan  calon
            presiden dan wakil presiden sendiri tanpa berkoalisi dengan partai
            lain, siapa  yang dicalonkan, biasanya  adalah  ketua  umum/Dewan
            Syuro/Dewan  Pembina  atau  presiden  partai bersangkutan  yang
            menjadi calon  presiden  atau  wakil presiden. (b) Partai yang tidak
            memenuhi electoral treshold/presidensial treshold harus berkoalisi,

            baik  berkoalisi dengan  2 (dua) partai atau  lebih, bersama-sama
            mengajukan  calonkan dan wakil presiden, siapa yang di calonkan,
            tergantung dengan kebijakan dan keputusan partai berkoalisi. Pada
            umumnya   partai yang lebih  rendah  electoral treshold/presidensial
            treshold akan menjadi wakil presiden.

                Dalam konteks Indonesia, cara yang relatif baru untuk menjaring
            atau menyeleksi calon presiden dan wakil presiden dari partai politik
            adalah  dengan  cara  “Konvensi Nasional”, cara  ini jarang dilakukan
            oleh  partai politik, dalam  sejarah  kepartaian, hanya  partai Golkar
            dan  Partai Demokrat  yang telah  melakukan  konvensi. Konvensi
            nasional adalah penjaringan calon presiden atau wakil presiden dari
            partai politik yang kemudian akan didukung untuk dicalonkan pada
            pemilihan Presiden.

                Pengaturan tentang konvensi calon presiden dan wakil presiden
            dari partai politik  belum  diatur  dalam  peraturan  perundang-
            undangan, di dalam penjelasan UUD 1945 asli, juga tidak mengatur
            secara  jelas  tentang konvensi ketatanegaraan, hanya  menyatakan

            disamping UUD berlaku   juga  hukum  dasar  yang tidak  tertulis.
            Penjelasan UUD 1945 berbunyi:
                “Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari
                hukum dasar negeri itu. Undang-Undang Dasar ialah hukum
                dasar  yang tertulis  sedang disampingnya  Undang-Undang
                Dasar  itu  berlaku  juga  hukum  dasar  yang tidak  tertulis,ialah
                aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
                penyelengaraan negara meskipun tidak tertulis”.
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216