Page 39 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 39

28    Dian Aries Mujiburohman


                Perundang-undangan  adalah  sah  apabila  dibuat  oleh  lembaga
            atau  otoritas  yang berwenang membentuknya  dan  berdasarkan
            norma yang lebih tinggi, karena perundang-undangan susunannya
            berjenjang-jenjang dan  berlapis-lapis  membentuk  suatu  hierarki.
            Berdasarkan  teori mengenai jenjang norma  hukum  dikemukakan
            oleh  Hans  Kelsen  yaitu  stufentheorie,  yang menyebutkan  bahwa
            norma-norma   hukum   itu  berjenjang-jenjang dan  berlapis-lapis

            dalam suatu hierarki, dimana suatu norma yang lebih rendah berlaku,
            bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi, norma yang
            lebih tinggi berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih
            tinggi lagi, demikian  seterusnya  sampai pada  suatu  norma  yang
            disebut norma dasar (grundnorm). 41

                UUD 1945 sebagai sumber hukum peraturan dibawahnya, dibuat
            dan  diubah/amandemen  oleh  lembaga  yang mempuyai otoritas  yang
            berwenang, perubahan UUD 1945 dilakukan oleh MPR sesuai dengan
            kewenangannya yang diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 37 Undang-Undang
            Dasar 1945. Dalam Pasal 3 dan Pasal 37 UUD 1945 sebelum amandemen,
            berbunyi: Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  menetapkan  Undang-
            Undang Dasar dan garis-garis besar daripada haluan negara. Dan Pasal 37
            ayat (1) Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya

            2/3 daripada  jumlah  anggota  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  harus
            hadir; Pasal 37 ayat (2), Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-
            kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang hadir.
                MPR melakukan perubahan UUD 1945 dengan berpedoman pada

            ketentuan  Pasal 37 UUD 1945 yang mengatur  prosedur  perubahan
            UUD 1945. Dalam UUD 1945 setelah amandemen, ketentuan Pasal 3
            dan Pasal 37 diubah menjadi:


            41  Maria  Farida  Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-Undangan: Jenis,
                Fungsi, dan Materi Muatan, (Yogyakarta: Kanisius,  2010), hlm. 41. Lihat
                juga Jimly Asshiddiqie, dan M. Ali Safaat, Teori Hans Kelsen Tentang
                Hukum, (Jakarta: Sekretariat  Jenderal dan  Kepaniteraan  Mahkamah
                Konstitusi RI, 2006).
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44