Page 121 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 121
terpelihara. Meskipun demikian rasionalitas ekonomi yang mewujud,
tidak berarti sebagai suatu hambatan menuju suatu tata cara pengelolaan
perekonomian modern yang menuntut rasionalitas ekonomi yang tinggi.
Dimana “hutang (materi ataupun non materi) berbalut kejujuran”
tampaknya menjadi alat pengikat bagi mereka yang terlibat dalam
hubungan patronase.
Ini berarti orang Bugis sangat menghargai kejujuran sebagai sumber
untuk mendapatkan kepercayaan, yang memiliki arti penting dalam
melakukan kegiatan usaha dengan pihak lain. Prinsipnya, jika kejujuran
tidak dimiliki seseorang, maka orang lain tidak akan menghargainya,
bahkan keluarga dekat dan sanak familinya. Di sini siri’ sebagai milik
bersama dalam keluarga dan lingkungannya akan ikut terbawa-bawa.
Seseorang bisa saja memiliki kesempatan untuk berlaku curang, namun
pihak keluarga dekatlah yang pertama-tama menentangnya atas nama siri’
keluarga, jika mereka mengetahui kecurangan tersebut. Di sini keluarga
berfungsi sebagai alat kontrol sosial atas penyalahgunaan kepercayaan
oleh anggotanya yang menciderai nilai-nilai kejujuran dalam masyarakat.
Sadar akan bahaya yang setiap saat dapat menimpa, jika salah satu pihak
tidak mempercayai pihak lainnya, menyebabkan kedua belah pihak
berusaha membina hubungan kerjasama berlandaskan kepercayaan dalam
jangka panjang, sehingga tetap dalam batas toleransi perimbangan.
Keadaan tersebut pada Gambar 3.1, ditunjukkan dengan adanya
batas toleransi perimbangan yang berada di bawah garis imajiner kualitas/
stabilitas hubungan kelas. Jika garis ‘pendulum’ tata hubungan patronase
masih berada diantara ‘ruang’ batas toleransi perimbangan, maka dapat
dipastikan transaksi pertukaran akan tetap berlanjut dengan lestari.
Namun jika garis ‘pendulum’ tata hubungan patronase telah menyentuh
batas bawah toleransi perimbangan, maka transaksi pertukaran yang
berlangsung cenderung akan berdasarkan paksaan atau eksploitatif. Jika
sebaliknya maka hubungan patronase cenderung akan menghasilkan
transaksi pertukaran yang lebih sepadan.
Seringkali pertukaran terkesan menjadi lebih eksploitatif. Hal ini
terjadi ketika seorang klien yang tidak mampu membayar hutangnya
94 Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang