Page 133 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 133

108   M. Nazir Salim


            waktu  dan  ruang  tertentu, negara begitu  pemurah memberikan
            kepada sedikit orang sebuah tanah yang begitu luas, yang luasannya
            lebih dari sepuluh kali luas Kota Yogyakarta.  Sementara di waktu
                                                     30
            yang  lain,  masyarakat  tertentu harus berdarah  dan bercucuran
            airmata hanya  sekedar  untuk mempertahankan “sejengkal  tanah”
            yang dikuasainya. Ingat, bukan diberi sejengkal tanah oleh negara,
            tetapi mempertahankan tanah yang dikuasainya. Inilah fakta, negara
            yang disebut pemurah dan budiman bersatu, namun hanya di ruang
            dan waktu tertentu saja.

                Ungkapan  di  atas sebagai situasi  untuk  melihat secara
            kronologis bagaimana sebuah perusahaan besar begitu mudah untuk
            mendapatkan tanah-tanah secara tak terbatas. PT Riau Andalan Pulp
            and Paper (RAPP), sebuah perusahaan bubur kertas papan atas yang
            berdiri pada tahun 1992, yang sebelum tahun itu bernama Riau Pulp

            and Paper (RPP). Perusahaan ini dimiliki Sukanto Tanoto dengan
            bendera  Asia  Pacific  Resources  International  Limited  (APRIL).
            APRIL sendiri adalah salah satu perusahaan yang memimpin pulp
            and paper di dunia. Masa awal berdiri, RAPP beroperasi di Pangkalan
            Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
                Narasi awal dimulai dari surat yang diajukan tanggal 4 Mei 1990

            oleh PT RPP, yang mengajukan permohonan Hak Penguasaan Hutan
            Tanaman Industri di Provinsi Riau. Lebih dari dua tahun kemudian,
            tepatnya  tanggal  27 Februari  1993  Kementerian Kehutanan
            mengabulkan  permohonan  tersebut  dengan memberikan izin
            HPHTI seluas ± 300 ribu hektar kepada PT RAPP lewat Kepmenhut
            No. SK 130/KPTS-II/1993. Dalam lampiran keputusannya, izin HTI
            tersebar dalam empat  kabupaten:  Kabupaten  Siak,  Pelalawan,

            Kampar,  dan Kuantan Sengingi. Kabupaten  Bengkalis belum



            30  Luas Kota  Yogyakarta sekitar  3.280  hektar, sementara  konsesi satu
                perusahaan bernama RAPP di Riau saja sekitar 350.000 hektar, belum
                penguasaan lahan di wilayah lain.
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138