Page 130 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 130
Mereka yang Dikalahkan 105
tidak “mendakukan” kepercayaannya pada banyak NGO yang terlibat
di Pulau Padang yang melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan
persoalan. Berbeda dengan STR, selain partner juga dipercaya sebagai
organisasi yang “mendidik” petani dalam berorganisasi. Sejak Kasus
Pulau Padang meletus, banyak NGO yang perhatian di Pulau Padang,
namun petani Pulau Padang dan STR merasa para NGO ini bekerja
berdasarkan “kepentingan tertentu”, yang didukung oleh dana-dana
internasional, sehingga beberapa masyarakat merasa memberikan
banyak informasi untuk mereka, namun tidak mendapatkan feedback
yang memadai, kecuali semakin dikenalnya gerakan masyarakat
Petani Pulau Padang. Hingga saat ini warga Pulau Padang yang
tergabung dalam STR masih solid hanya mendengar perintah dari satu
komando, yakni STR, sekalipun pemimpin mereka sudah di penjara.
Tulisan ini sengaja memuat kembali kronologi kasus Pulau Padang
dari berbagai sumber untuk kembali mengingatkan bahwa petani
Pulau Padang masih bertahan hingga hari ini, bertahan untuk tetap
berjuang mempertahankan jengkal demi jengkal lahannya.
Sebermula, tahun 1986 Kementerian Kehutana RI mengeluarkan
Keputusan Menteri No. 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 Juni 1986 tentang
Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) atau Penunjukan Areal
Hutan di Wilayah Provinsi Dati I Riau sebagai Kawasan Hutan.
Dalam keputusan ini luas wilayah Riau sekitar 9.456.160 Ha. terdiri
atas wilayah hutan sekitar 4. 686.075 Ha dengan rincian: 1. Hutan
Lindung 397.150 Ha; 2. Hutan Suaka Alam dan Wisata 451.240 Ha;
3. Hutan Produksi Terbatas 1.971.553 Ha; 4. Hutan Produksi Tetap
1.866.132 Ha. Sementara kawasan areal penggunaan lain dan Hutan
Produksi Terbatas seluar 4.770.085 hektar. Tahun 2012, Dinas
Kehutanan Riau melakukan update luasan hutan yang hasilnya
berbeda, yakni Kawasan Hutan 5,428,244.00 terdiri atas: 1. Hutan
Lindung 208,910.00 Ha; 2. Hutan Produksi Tetap 1,638,519.00
Ha; 3. Hutan Produksi Terbatas 2,952,179.00 Ha, 4. Hutan Suaka