Page 189 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 189

164   M. Nazir Salim


            bersama buruh  Energi Mega Persada (PT  EMP)  yang  menuntut
            peningkatan kesenjangan kesejahteraan  dan masalah  outsourcing
            di  perusahaan  tersebut. M. Riduan  dituduh melakukan  sabotase
            dengan memutus jaringan listrik  saat  demonstrasi berlangusung,
            sehingga menghentikan beroperasinya  perusahaan. Riduan  di
            bawa ke Polres  Bengkalis  dan  akhirnya  dituntut  juga  atas  kasus
            pembakaran eskavator. Kini Riduan mendekam di penjara Bengkalis
            untuk menjalani hukuman selama 16 tahun penjara.

                Tertangkapnya M. Riduan nyaris melumpuhkan perjuangan para
            petani Pulau  Padang.  Orientasi gerakan  berubah dan  perlawanan
            untuk sementara “berhenti” sambil melakukan konsolidasi ke dalam.
            Evaluasi dilakukan dan cara-cara baru dalam berjuang harus disusun
            ulang. Atas permintaan  Riduan pula, para petani  Pulau  Padang
            diminta  untuk  diam sementara,  menunggu situasi  yang  tepat,

            akan melakukan apa dan bagaimana caranya belum dirumuskan.
                                                                        13
            Kompromi dan  negosiasi  terpaksa dilakukan  karena  perusahaan
            pada posisi kuat dan “menang” dalam konteks tersebut. Petani harus
            tunduk dalam beberapa kesepakatan, termasuk kesepakatan tentang
            tanah-tanah mereka yang masuk dalam areal konsesi diminta untuk
            dilepaskan dengan ganti rugi. Sementara enclave ditawarkan, akan
            tetapi  petani  terjebak  dalam situasi sulit  jika  enclave   dilakukan,
            karena akses ke lahan mereka tertutup area perusahaan.

                Apa yang saya sebut dalam sub judul kajian ini dengan “babak
            baru perlawanan” adalah pola aksi dan strategi yang diterapkan dengan
            segala resiko yang harus dihadapi. Pilihan-pilihan strategi menentukan
            langkah sekaligus penuh resiko. Pergeseran pola dan strategi gerakan
            mengalami perubahan, bukan melemah setelah menemui beberapa

            kegagalan, tetapi merubah dengan cara-cara yang keras, radikal, dan
            ekstrim. Pola ini memang baru dalam pengalaman gerakan masyarakat




            13   Diskusi dengan Rinaldi, di Pekanbaru, 2016.
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194