Page 188 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 188

Mereka yang Dikalahkan  163


              Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri kepada PT RAPP. Jika
              membaca SK tersebut, terlihat Menteri Kehutanan tidak sama sekali
              menyebut dalam pertimbangannya usulan Tim Mediasi, sehingga ia
              diletakkan secara terpisah dari keputusan melakukan revisi, karena
              jika menyebut dalam  pertimbangan masukan  Tim Mediasi,  maka
              konsekuensi lain juga harus diikuti, yakni beberapa prasyarat untuk
              pengambilan kebijakan revisi SK.

                  Di dalam SK perubahan keempat atas SK No. 327/2009, total
              luasan  dari  sebelumnya 350.165 hektar menjadi  338.536  hektar
              dalam SK 130/2013.  Dalam SK tersebut PT  RAPP dikeluarkan dari
              areal kerja di Desa Bagan Melibur, Desa Mengkirau, dan sebagian
              Desa Lukit serta areal yang tidak layak kelola, areal yang tumpang
              tindih dengan perusahaan lain. Diperkirakan angka akhirnya luasan
              untuk blok Pulau Padang dari SK 327/2009 ± 41.205 hektar menjadi

              ± 34.000 hektar. Para  petani Pulau  Padang yang  penulis  jumpai
              pada Mei 2016 tidak terlalu bergairah menanggapi SK baru tersebut,
              karena tuntutan mereka dicabutnya izin RAPP dari Pulau Padang.
              Revisi SK tidak memadai karena hingga sekarang batas area RAPP
              tidak jelas,  dan banyak lahan masyarakat masuk  dalam  konsesi
              mereka. Sekalipun lahan yang masuk area konsesi dijanjikan akan
              diganti rugi, namun harga yang ditetapkan tidak manusiawi, 1.5 juta
              per hektar.

                  Keluarnya SK  revisi ini menandai  operasi  secara  penuh bagi
              RAPP di Pulau Padang, bahkan diikuti dengan laporan-laporan pihak
              perusahaan  atas kejadian-kejadian beberapa  tahun  sebelumnya,
              khususnya kasus pembakaran eskavator. Salah satu yang dilaporkan
              kepada  polisi  adalah  M  Riduan,  pimpinan  aksi  dengan  tuduhan

              pembunuhan subkontraktor PT RAPP pada 30 Mei 2011. Begitu juga
              laporan kepada  aktivis  petani lainnya, namun Riduan  ditangkap
              lebih  dulu  pada bulan  April 2013  atas  tuduhan kasus lain,  yakni
              demonstrasi di Pulau Merbau (sebuah pulau di depan Pulau Padang)
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193