Page 196 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 196

Mereka yang Dikalahkan  171


              menuntut untuk melawan. Kesepakatn tidak bulat, oleh karena itu
              diadakan “referendum” versi petani Pulau Padang sekitar Mei 2013.
                  Referendum dilakukan  selama  satu  minggu, dengan  metode
              sederhana ala warga desa, cukup diserahkan kepada masing-masing
              koordinator di tiap desa. Diawali penjelasan situasi dan kondisi gerakan
              petani Pulau Padang, situasi penangkapan pimpinan mereka, respons
              pemerintah, kondisi ekonomi, lalu dimunculkan pertanyaan pokok,

              intinya apakah mau tetap “melanjutkan” perjuangan atau “negosiasi”
              dengan perusahaan (RAPP). Negosiasi berarti ada konsekuensi yang
              ditimbulkan yakni kita harus “mengakui kekalahan”, karena negosiasi
              yang akan dilakukan  pada  posisi  tidak  setara,  sebab  RAPP  pada
              posisi  sudah  melanjutkan operasi di  Pulau  Padang pasca revisi  SK
              327, sehingga jika melakukan negosiasi akan siap menerima semua
              konsekuensinya. Namun  di  sisi lain jika melakukan negosiasi,  ada

              kesempatan  untuk  memperbaiki  kerusakan  ekonomi warga  yang
              lebih dari  tiga  tahun  “hancur” akibat aksi-aksi  memperjuangkan
              tanah Pulau Padang. Jika setuju dengan negosiasi maka perlu kembali
              untuk merumuskan bersama tawaran-tawaran apa yang akan warga
              Pulau Padang ajukan kepada RAPP. Pilihan kedua adalah melanjutkan
              perjuangan mempertahankan  tanah, itu  artinya  warga harus  siap
              dengan  semua  resiko  yang akan  berhadap-hadapan  baik dengan
              perusahaan maupun dengan negara, karena revisi SK 327/2009 sudah
              keluar, artinya sebagian kecil tuntutan warga dipenuhi oleh negara.

              Problem lain, jika kita melawan maka ada kemungkinan kekuatan
              negara akan  jauh  lebih  besar dikerahkan,  karena warga dianggap
              menghalang-halangi operasi  RAPP yang sah di Pulau Padang. Dua
              pertanyaan pokok itu diajukan kepada para pimpinan dan anggota.
              Dan hasilnya jatuh diangka sekitar 80% memilih negosiasi dan 20%
              memilih opsi melanjutkan perjuangan.
                                                19


              19  Penjelasan disampaikan oleh Rinaldi dari STR, di Pekanbaru, 28 Mei
                  2016.
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201