Page 56 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 56

Mereka yang Dikalahkan  31


              masyarakatnya diusir,  mata  pencahariannya dimatikan.  Maka
              praktik  di  hilir ini  menimbulkan banyak  persoalan,  konflik  dan
              perlawanan adalah sebuah keniscayaan, tak terkecualikan apa yang
              terjadi di Pulau Padang.
                  Pada Bab IV penulis melanjutkan bagaimana pola dan resistensi
              warga Pulau Padang dan sikap mereka dalam melihat akuisisi tanah
              secara  luas  yang  nyaris  sempurna  sebagai  perampasan.  Tindakan

              korporasi  yang  secara masif  dan memaksa mengambilalih lahan
              menyebabkan perlawanan sporadis menjadi terorganisir. Puncaknya
              adalah  tindakan warga  yang  sudah  laten dan  terus  menghadang
              setiap  upaya  korporasi  untuk  menguasai jengkal  demi jengkal
              lahan-lahan yang sebelumnya dikuasai masyarakat dan lahan hutan
              di  sekitar  warga tinggal.  Dan tentu,  semua tindakan  korporasi
              dilindungi, difasilitasi, dan didukung penuh oleh negara.

                  Bab  terakhir  sebagai  penutup  yang  menghadirkan beberapa
              catatan refleksi penulis di dalam melihat persoalan Pulau Padang.
              Sekaligus  penulis  tarik lebih jauh, Pulau Padang  hanya sampel,
              sejatinya pola yang sama terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
              Statemen  penutupnya, liberalisasi  kebijakan negara  atas  sumber
              daya alam telah melahirkan petaka di mana-mana, dan negara “tak

              pernah bermimpi” untuk menghentikannya.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61