Page 53 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 53
28 M. Nazir Salim
dijawab. Karenanya, memeriksa hilir dari akibat tindakan hulu
menjadi penting untuk menjelaskan sebuah reaksi yang panjang.
Dalam kacamata konsep perlawanan lokal, “jika kita memeriksa
reaksi dari masyarakat lokal terhadap akuisisi lahan skala luas
saat ini, maka pemahaman dan konsep ketahanan sangat penting
untuk menjelaskan daya tahan perlawanan. Meskipun terlalu
menyederhanakan, literatur dominan telah menunjukkan realitas
tersebut”. Menjadi realitas di lapangan, mereka yang tereksklusi
58
akibat gagal membentengi diri dari ruang gerak penghidupan
59
ekonomi akan terus melakukan respons dalam bentuk yang mereka
yakini. Sebagaimana Scott menuntun, aspek subsisten rumah
tangga (petani) membentuk prinsip utama dari argumennya.
Scott memahami, “hanya” petanilah pelaku utama tindakan moral
dan politik yang bisa mempertahankan nilai-nilai mereka serta
keamanan masing-masing. Dilihat dari sudut ini, masyarakat lokal
pedesaan sangat sering terlibat dalam berbagai bentuk perlawanan
untuk menangkal proses, kebijakan, dan praktik yang mengancam
mata pencaharian mereka. 60
D. Struktur Isi Buku
Buku ini tidak didisain sebagai sebuah karya yang harus dibaca
secara berurutan, akan tetapi bisa dipahami secara terpisah, karena
di dalamnya walau tidak berdiri sendiri tiap babnya, akan tetapi ia
mendudukkan tiap persoalan secara mandiri. Ada garis yang tegas
bahwa semua persoalan saling terkait namun ia menjadi penggalan
sebuah tema lanjutan yang mencoba memahami persoalan dari
58 Tsegaye Moreda, Op. Cit., hlm. 524.
59 Derek Hall, Philip Hirsch, and Tania Murrai Li, Powers of Exclusion:
Land Dilemmas in Southeast Asia. (Singapore and Manoa: NUS Press
and University of Hawaii Press, 2011).
60 Tsegaye Moreda, Loc.Cit.