Page 50 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 50

Mereka yang Dikalahkan  25


              bisa dipahami sebagai bagian dari aktivitas masyarakat. Teori Marx
                                                                          53
              relatif bisa  digunakan  dalam melihat  segala jenis  konflik  yang
              terjadi di masyarakat karena konflik dengan mudah bisa dideteksi
              dengan melihat kelas,  ketimpangan,  dan ketidakadilan  dalam
              sistem masyarakat, sekalipun kelas tidak mesti selalu berlawanan,
              sebab kelas kadang memiliki logikanya sendiri. Kalau Marx bicara
              konflik dengan latar klas, lain halnya dengan Charles Tilly,  yang
                                                                     54
              menjelaskan bahwa collective action mampu menunjukkan stuktur
              yang muncul dalam setiap konflik.

                  Pada ranah ini, apa yang terjadi di Pulau Padang saat ini adalah
              pada tahap pasca konflik sebagaimana dijelaskan di atas. Penurunan
              eskalasi relatif memunculkan ruang-ruang untuk melakukan upaya-
              upaya penyelesaian, baik secara sadar atau paksaan sebagai akibat
              dari “kekalahan”.  Namun di sisi  lain,  Fisher sudah  mengingatkan,

              periode pasca  konflik  secara  teori  memang  relatif  lebih  mudah
              menuju ke  arah  resolusi,  namun  praktik  di lapangan  tidak  selalu
              demikian. Beberapa data menunjukkan pasca konflik ada jeda dan
              ruang untuk melakukan negosiasi, pada periode inilah kontrol jauh
              lebih sulit dilakukan karena masing-masing aktor akan memainkan
              perannya dalam bentuk perlawanan yang lain atau bahkan menjadi
              bagian dari “musuh”, artinya peluang untuk pecah pada masa pasca
              konflik  sangat  memungkinkan  terjadi.  Data  di  lapangan  pada
              kasus Pulau Padang menunjukkan beberapa logika itu. Pihak yang

              sebelumnya menjadi bagian  dari  kelompok  yang  melawan RAPP
              dicurigai oleh sebagian di antara  mereka  berada pada pihak yang
              sebelumnya  dianggap  musuh.  Itulah  realitas  pasca  konflik,  setiap
              aktor bisa memainkan  perannya  sesuai  yang  diinginkan, karena


              53  Franz Magnis-Suseno, 1999.  Pemikiran  Karl  Marx: Dari Sosialisme
                  Utopis ke Perselisihan Revisionisme, Jakarta: Gramedia.
              54  Charles Tilly,  2004.  Social  Movement, 1768-2004,  London:  Paradigm
                  Publisher, lihat juga R.Z. Leiriza, 2004. “Charles Tilly dan Studi tentang
                  Revolusi”, Jurnal Sejarah, Vol. 6.
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55