Page 210 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 210

C. Van Vollenhoven  171
              bidang hukum dan dalam bidang tatanegara, kedua-duanya
              lulus dengan pujian (cum laude). Dengan disertasi tatanegara ini
              beliau mengemukakan de ngan terang lingkungan dan isi hukum
              internasional (omtrek en inhoud van het internationale recht).
                 Prof. van Eysinga mengata kan (1933) bahwa tulisan van
              Vollenhoven itu adalah suatu ka rangan yang paling geniaal
              tentang hukum internasional modern (Van Vollenhoven’s
              proefschrift is het geniaalste geschrift in de moderne
              internationaalrechtelijke literatuur). Dengan terbitnya buah
              pena ini, pekerjaan van Vollenhoven di kemudian hari
              sebetulnya sudah nyata, yaitu dalam lingkungan perguruan
              tinggi sebagai guru besar. Terlebih nyata karena setelah ujian
              promosinya berakhir, promotornya Prof. Oppenheim menga-
              takan,”Dengan sedih hati kita melihat tuan meninggalkan kita,
              akan tetapi, kita harap tuan kembali lagi dalam kalangan kita
              (Met leedwezen zien wij u hier vertrekken, dock wij hopen u in
              ons midden terug to zullen mogen zien)”.
                 Setelah van Vollenhoven meninggalkan Universitas Leiden,
              beliau bekerja di departement van kolonien yang dipimpin oleh
              Minister Cremer. Disini beliau mendapat kesempatan untuk
              mempe lajari soal-soal yang berhubungan dengan Nederlandsch-
              indie, untuk memperlihatkan kecakapannya sebagai organisator,
              penasehat d.s.b. Tetapi tidak lama beliau menjadi birokrat, pada
              tahun 1901 van Vollenhoven dipanggil oleh almamaternya untuk
              masuk kembali di kalangan perguruan tinggi (berumur ± 27
              tahun). Saat itu bukan sebagai mahasiswa tetapi sebagai guru
              besar pengganti Prof. van der Lith yang telah meninggal dunia.
              Panggilan ini ia terima. Dengan pengalaman kira-kira tiga tahun
              (1898 — 1901) diluar suasana perguruan tinggi, van Vollenhoven
              memasuki tanah pengetahuan lagi pada hari Rabu tanggal 2
              Oktober 1901, dengan pidato pembuka Exacte Rechtsweten schap,
              suatu orasi yang mengandung suatu program. Tugasnya sebagai
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215