Page 213 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 213
174 Orang Indonesia dan Tanahnya
ahli hukum dari kedua pihak. Dalam merumuskan persoalan
selalu berdasar pengetahuan yang luar biasa, kebijaksanaan,
penuh perasaan keadilan, kejujuran, kebaktian yang tak terbatas
dalam menjalankan tugasnya (Be wonderd om zijn buitengewone
kennis, zijn scherpzinnigheid, zijn rechtsvaardigheidsgevoel, en
zijn onbegrensde toewijding aan zijn zaak).
Dalam pandangannya tentang hukum tatanegara, soal-soal
hukum itu dibentangkan atas dasar kesusilaan. Bagi Vollenhoven
problem-problemnya mempunyai arti-susila (Het heels vraagstuk
heeft voor hem bovenal een zedelijke beteekenis). Kita hanya nke-
mukakan disini karangan yang terakhiryang beliau tulis: Old
35
Glory , dimana van Vollenhoven berseru supaja jujur dalam
pemerintahan, supaya tatanegara di Indie (Indonesia) diubah,
supaya pembaharuan itu adalah pembaharuan yang sungguh-
sungguh dan bukan pura-pura (waarachtige hervorming en
geen schijnher vorming); berdiri-sendiri yang merdeka dengan
tanggung jawab (werkelijke ontvoogding, die zelfstandigheid met
verantwoorde lijkheid verleent). Pembaharuan dengan sungguh-
sungguh harus berdasar atas perkembangan sejarah (het
historisch gegroeide), janganlah misalnya yang berdasar Barat
(net all voor Europeanen, op Europeeschen voet). Ini tidak hanya
terhadap pemerintahan, pengadilan, akan tetapi juga terhadap
bidang-bidang lain, umpamanya pendidikan. Dalam hal ini
beliau puji pergerakan Ki Hadjar Dewantara yang mempunyai
keberanian untuk memberikan bangsa Indonesia suatu
pendidikan berdasar nasional (Ki Adjar Dewantara is een der
weinigen, die den moed had, zijn landge nooten een onderwijs voor
to houden naar Indonesischen stan daard, op inheemschen voet,
dus veel minder duur voor de massa der bevolking, honderdmaal
nuttiger en smakelijker dan westersch-geschoeid onderwijs).
35 Contoh karangan lain misalnya Staatsrecht overzee