Page 185 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 185

172   Aristiono Nugroho, dkk.

            Rencana Pembangunan Desa). Kedua, pembuatan draft pera-
            turan desa. Ketiga, pembahasan rencana peraturan desa.
            Keempat, pengesahan peraturan desa yang ditandatangani
            oleh Kepala Desa dan Ketua Baperdes.
                Musrenbangdes untuk membahas Peraturan Desa tentang
            Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa difasilitasi oleh pihak
            Kecamaan Pituruh. Musyawarah dihadiri oleh tokoh-tokoh
            masyarakat, perangkat desa, tokoh pemuda, dan pihak PNPM
            (Program Nasional Permodalan Mandiri). Sementara itu,
            pengambilan keputusan tidak didahului oleh persyaratan terpe-
            nuhinya batasan kehadiran (quorum), tetapi keputusan diambil
            atas persetujuan dari sebagian besar yang hadir.
                Belajar dari pengalaman menyelenggarakan musrenbangdes
            untuk membahas Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan
            dan Belanja Desa, maka apabila masyarakat dan Pemerintah
            Desa Karanganyar ingin menerbitkan Peraturan Desa tentang
            Landreform Lokal di Desa Karanganyar, maka proses ini juga
            harus dilalui. Dengan kata lain harus ada musrenbangdes untuk
            membahas Peraturan Desa tentang Landreform Lokal di Desa
            Karanganyar, yang difasilitasi oleh pihak Pemerintah Kecamatan
            Pituruh. Musyawarah dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat,
            perangkat desa, tokoh pemuda, dan pihak-pihak yang terkait
            dengan pertanahan. Agar produk hukum yang dihasilkan dapat
            sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
            dengan pertanahan dan pemerintahan, maka substansi Pera-
            turan Desa tentang Landreform Lokal di Desa Karanganyar perlu
            mendapat supervisi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Purwo-
            rejo dan Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sementara itu,
            pengambilan keputusan harus didahului dengan penetapan
            syarat terpenuhinya batasan kehadiran (quorum), dan ditetap-
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190