Page 187 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 187

174   Aristiono Nugroho, dkk.

            adat, sebagai berikut: Pertama, hak milik adat, adalah hak
            perseorangan atas tanah yang pemiliknya berkuasa penuh atas
            tanah tersebut. Hak atas tanah ini dapat dipindah-tangankan,
            sebagai jaminan hutang, dan dapat diwariskan; Kedua, hak
            gogolan, adalah hak yang melekat pada tanah gogolan, yang di
            beberapa tempat disebut tanah pekulen, atau tanah norowito.
            Tanah gogolan merupakan tanah komunal milik persekutuan
            masyarakat desa setempat, yang berupa tanah pertanian dan
            rumah/pekarangan yang digunakan oleh penduduk desa yang
            memikul beban-beban penuh dari desanya. Penggunaan tanah
            tersebut ada yang sifatnya bergiliran di antara anggota masya-
            rakat desa itu, dan ada yang sifatnya tetap, yang sifatnya bergi-
            liran dikonversi menjadi hak pakai (versi UUPA) dan yang sifat-
            nya tetap menjadi hak milik (versi UUPA); Ketiga, hak sanggan
            adalah hak yang melekat pada tanah sanggan, yang di beberapa
            tempat di Jawa Barat disebut tanah titisara. Tanah sanggan ada-
            lah tanah kepunyaan desa yang hasilnya untuk memperkuat
            Kas Desa. Seseorang yang menggunakan tanah sawah dengan
            hak sanggan mempunyai kewenangan pemilikan yang sifatnya
            sementara, misalnya menyewa dari desa. Hak ini dapat dikon-
            versi menjadi hak pakai (versi UUPA); Keempat, hak yasan
            adalah hak yang melekat pada tanah yasan, di mana pemegang
            haknya berkuasa penuh atas bidang tanah tersebut. Hak atas
            tanah ini dapat dipindah-tangankan, sebagai jaminan hutang,
            dan dapat diwariskan; Kelima, hak anggaduh adalah hak yang
            melekat pada tanah anggaduh, di mana hak pemegangnya
            sangat terbatas, karena tanah tersebut sesungguhnya kepunyaan
            Sunan atau Sultan. Tanah ini terdapat di daerah bekas Kasunanan
            Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Keenam, hak pangonan
            adalah hak yang melekat pada tanah pangonan, yang merupakan
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192