Page 186 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 186
Resonansi Landreform Lokal ... 173
kan bahwa keputusan diambil atas persetujuan dari sebagian
besar yang hadir.
Dengan fakta seperti ini, maka adalah memungkinkan un-
tuk membuat Peraturan Desa tentang Landreform Lokal di Desa
Karanganyar. Peraturan ini antara lain mengatur tentang pengu-
asaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah buruhan
desa. Tepatnya, peraturan tersebut menyatakan, bahwa: Perta-
ma, penguasaan atas tanah buruhan desa berada pada peng-
garap. Kedua, penggarap adalah petani yang tidak memiliki
tanah sawah, yang diberi hak garap oleh Pemerintah Desa
Karanganyar selaku fasilitator tanah buruhan desa. Ketiga,
pemilikan atas tanah buruhan desa tetap berada pada pemilik-
nya, yaitu orang yang berhak atas tanah sawah yang hak garapnya
telah diserahkan kepada Pemerintah Desa Karanganyar, untuk
nantinya diredistribusikan kepada penggarap. Keempat, peng-
gunaan atas tanah buruhan desa berada pada penggarap, yang
tujuan utamanya adalah menghasilkan komoditas pertanian di
atas tanah sawah. Kelima, untuk mewujudkan sawah abadi,
maka dilarang melakukan perubahan penggunaan tanah buruhan
desa, misalnya dari sawah menjadi kebun atau permukiman.
Keenam, pemanfaatan atas tanah buruhan desa ditujukan bagi
kepentingan semua pihak, seperti pemilik dan penggarap tanah
buruhan desa, serta Pemerintah Desa Karanganyar dan masya-
rakat Desa Karanganyar. Ketujuh, oleh karena itu, perlu ditetap-
kan adanya hak dan kewajiban penggarap tanah buruhan desa.
Agar dapat menetapkan hak dan kewajiban penggarap tanah
buruhan desa, maka perlu dipilih konsepsi hak atas tanah menu-
rut hukum adat yang nilai-nilainya sesuai dengan maksud kebe-
radaan tanah buruhan desa di Desa Karanganyar. Sebagaimana
diketahui ada beberapa konsepsi hak atas tanah menurut hukum