Page 121 - Konstitusionalisme Agraria
P. 121

yang tidak terkena oleh UU No. 86 tahun 1958 tentang “Nasionalisasi
            Perusahaan-perusahaan Belanda” (Lembaran Negara tahun 1958
            No. 162). yang pemiliknya telah meninggalkan wilayah Republik
            Indonesia, sejak mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti
            Undang-undang ini dikuasai oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri
            (Muda) Agraria.
                 Untuk mengefektifkan penggunaan tanah-tanah pertanian
            ditetapkan pula Perpu No. 38 Tahun 1960 tentang Penggunaan dan
            Penetapan Luas Tanah untuk Tanaman-tanaman Tertentu. Peraturan
            ini dibuat dalam rangka usaha Pemerintah untuk mengatur
            penggunaan tanah secara efisien sebagai yang dimaksud dalam
            pasal 14 UUPA dan khususnya untuk melaksanakan program akan
            memenuhi sandang-pangan rakyat sehingga terdapat imbangan
            yang baik antara luas tanaman-tanaman yang penting bagi rakyat
            dan negara. Peraturan ini kemudian hari diubah dengan UU No. 20
            tahun 1964.
                 Untuk menjalankan Program Land Reform, pemerintah
            membuat Komite Land Reform berdasarkan Keputusan Presiden
            No. 131/1961 dan Keputusan Menteri No. 311/MP/1961 yang mengatur
            tentang formasi, cakupan kerja dan tugas Komite Land Reform di
            setiap level, dari tingkat nasional hingga tingkat desa, baru terbit
            tanggal 15 April 1961 dan 8 Juli 1961. Sementara Peraturan Pemerintah
            No. 224/1961 tentang Pelaksanaan Distribusi Tanah terbit tanggal 24
            September 1961. Sebelum proses retribusi dimulai, komite melakukan
            pemeriksaan mengenai jumlah keseluruhan tanah yang akan
            didistribusi pada suatu wilayah dan jumlah penerima manfaatnya.
            Praktis secara formal proses didtribusi baru dimulai pada tahun
            kedua setelah ditetapkannya UUPA tahun 1960, yakni mulai 24
            September 1962 (Wiradi dan Bachriadi, 2011:6).
                 Berlakunya sejumlah ketentuan tentang land reform telah
            menimbulkan reaksi dari berbagai kelompok yang ada di pedesaan
            dan juga oleh elit-elit nasional. Organisasi tani nasional yang
            besar punya pandangan yang berbeda-beda dalam hal land reform.
            Misalkan antara organisasi tani yang berafiliasi dengan PKI, yaitu
            Barisan Tani Indonesia (BTI), Persatuan Tani Nasional Indonesia


               90     Konstitusionalisme Agraria
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126