Page 126 - Konstitusionalisme Agraria
P. 126

menyentuh daerah Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagian Sumatera
            itu adalah:

            1.   Adanya administrasi tanah yang tidak sempurna, mengakibatkan
                 sukarnya mengetahui secara tepat luas tanah yang akan
                 dibagikan dalam land reform. Kelemahan administrasi ini
                 membuka peluang terjadinya penyelewengan-penyelewengan.
            2.   Masih ada orang-orang yang belum menyadari penting dan
                 perlunya land reform bagi penyelesaian revolusi. Kadang-
                 kadang terjadi tindakan-tindakan merintangi land reform
                 dengan berbagai dalih.
            3.    Sebagian anggota panitia tidak menaruh perhatian penuh
                 terhadap pelaksanaan land reform karena kesibukan tugas
                 atau kepentingan dirinya sendiri. Hal ini mengakibatkan ada
                 tanah yang dibebaskan/dikeluarkan dari daftar tanpa alasan
                 yang benar sehingga menimbulkan masalah.
            4.   Organisasi-organisasi massa petani yang diharapkan memberi
                 dukungan dan kontrol di sejumlah daerah belum diberi
                 peranan dalam kepanitiaan land reform.
            5.   Adanya tekanan-tekanan psikologis dan ekonomi dari
                 tuan-tuan tanah kepada para petani di sejumlah daerah,
                 sehingga para petani belum menjadi kekuatan sosial untuk
                 memperlancar pelaksanaan land reform.
            6.   Dalam penetapan prioritas, panitia sering menghadapi
                 kesukaran-kesukaran karena penggarapan yang tidak tetap
                 atau perubahan administrasi pemerintah sehingga tanah itu
                 menjadi absentee (guntai). Hal ini sering menimbulkan konflik
                 antar petani dan antar golongan.

                 Sementara itu, Noer Fauzi mencatat ada empat faktor yang
            menyebabkan hambatan-hambatan pelaksanaan UUPA periode
            1960-1965, yaitu: (i) Kelambanan praktik-praktik pemerintah
            melaksanakan Hak Menguasai dari Negara; (ii) Tuntutan (organisasi)
            massa petani yang ingin meredistribusi tanah dengan segera sehingga
            menimbulkan aksi sepihak; (iii) Unsur-unsur anti-land reform yang



                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     95
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131