Page 130 - Konstitusionalisme Agraria
P. 130

Azis Saleh) di bawah Menteri Inti Bidang Produksi, Menteri Muda
            Agraria (Mr. Sajarwo) serta untuk pertama kali dibentuk Menteri
            Muda Perindustrian Dasar dan Pertambangan (Khaerul Saleh) yang
            keduanya berada di bawah Menteri Inti Bidang Pembangunan.
                 Pada masa Kabinet Kerja II (18 Februari 1960 – 6 Maret
            1962) komposisi tiga kementerian itu (pertanian, agraria, serta
            perindustrian dasar dan pertambangan) sama dengan menteri yang
            ada pada Kabinet Kerja I. Sementara itu pada Kabinet Kerja III (6
            Maret 1962 – 13 November 1963), menteri pertanian digabung dengan
            menteri agraria menjadi Menteri Pertanian Agraria yang dijabat oleh
            Mr. Sajarwo serta Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan
            masih dipegang oleh Khaerul Saleh. Kedua menteri itu di bawah
            Menteri Inti Bidang Distribusi.

                 Pada Kabinet Kerja IV (13 November 1963 – 27 Agustus
            1964), menteri inti diganti dengan Kompartemen yang dipimpin
            oleh Menteri Koordinator. Pada kabinet ini dibentuk delapan
            kompartemen. Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan
            (Dr. Khaerul Saleh) serta Menteri Pertanian/Agraria (Mr. Sadjarwo)
            berada di bawah Kompartemen Pembangunan yang dipimpin oleh
            Dr. Khaerul Saleh sebagai Menteri Koorodinator Kompartemen
            Pembangunan.
                 Berikutnya Presiden Soekarno membentuk Kabinet Dwikora
            (27 Agustus 1964 – 24 Februari 1966) mulai dibuat secara lebih spesifik
            nomenklatur kementerian di bidang sumber daya alam, antara lain
            di bawah Kompartemen Pembangunan terdapat Menteri Urusan
            Minyak dan Gas Bumi (Khaerul Saleh) dan Menteri Pertambangan
            (Armunto). Dibentuk pula secara khusus Kompartemen Pertanian
            dan Agraria di bawah Menteri Koorodinator Mr. Sadjarwo yang
            terdiri dari Menteri Pertanian (Mr. Sadjarwo), Menteri Perkebunan
            (Drs. Frans Seda), Menteri Kehutanan (Sujarwo), Menteri Agraria
            (Mr. R. Hermanses), Menteri Pembangunan Masyarakat Desa (Ipik
            Gandamana) dan Menteri Pengairan Rakyat (Ir. Surahman). Pada
            masa itu dibentuk pula Kompartemen Maritim dengan Menteri
            Koordinator yang merangkap Menteri Perhubungan Laut (Mayjen
            KKO Ali Sadikin), Menteri Perikanan dan Pengolahan Laut (Laksda


                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     99
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135