Page 131 - Konstitusionalisme Agraria
P. 131
Hamzah Atmohandoyo), dan Menteri Perindustrian Maritim
(Mardanus). Pada Kabinet Dwikora yang Disempurnakan (24
Februari – 28 Maret 1966) komposisi kabinet tidak banyak berubah
kecuali pergeseran beberapa menteri di bidang sumber daya alam
seperti Khaerul Saleh yang diangkat Menjadi Wakil Perdana Menteri
III dan Ibnu Sutowo menjadi Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi.
Tabel 4. Kompartemen yang mengurusi sumber daya
alam pada Kabinet Dwikora (27 Agustus 1964 –
24 Februari 1966)
Kompartemen Pertanian dan Agraria Kompartemen Maritim
(Menteri Mr. Sadjarwo) (Menteri Mayjen KKO Ali Sadikin)
1. Menteri Pertanian (Menteri Mr. 1. Menteri Perhubungan Laut
Sadjarwo) (Mayjen KKO Ali Sadikin)
2. Menteri Perkebunan (Drs. Frans Seda) 2. Menteri Perikanan dan
3. Menteri Kehutanan (Sujarwo) Pengolahan Laut (Laksda Hamzah
4. Menteri Agraria (Mr. R. Hermanses) Atmohandoyo)
5. Menteri Pembangunan Masyarakat 3. Menteri Perindustrian Maritim
Desa (Ipik Gandamana) (Mardanus)
6. Menteri Pengairan Rakyat (Ir.
Surahman)
Kabinet Dwikora yang Disempurnakan tidak bertahan lama
sehingga diperbarui lagi dengan kabinet yang disebut Kabinet
Dwikora yang Disempurnakan Lagi (28 Maret – 25 Juli 1966).
Pada kabinet itu kompartemen ditiadakan dan diganti dengan
kementerian-kementerian yang dibawahnya terdapat departemen-
departemen. Kementerian Pertanian pada kabinet itu terdiri dari
sejumlah departemen yang dikepalai oleh deputi menteri antara
lain Departemen Pertanian (Ir. Soekarno), Departemen Perkebunan
(Drs. Frans Seda), Departemen Kehutanan (Sujarwo), Departemen
Perikanan dan Pengolahan Laut (Laksda Hamzah Atmohandoyo).
Presiden Soekarno kembali merombak kabinetnya menjadi
Kabinet Ampera (25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967). Kabinet ini
meskipun presidennya masih Soekarno namum komposisi kabinet
100 Konstitusionalisme Agraria