Page 116 - Konstitusionalisme Agraria
P. 116

Negara pemindahan tersebut perlu diawasi dan diatur, agar dapatlah
            diusahakan terjaminnya pengusahaan yang sebaik-baiknya. Undang-
            undang ini memberikan wewenang kepada Menteri Kehakiman,
            Menteri Pertanian dan Menteri Agraria untuk mengurus pemindahan
            tanah-tanah perkebunan tersebut. Menjadi paket dari UU No. 28
            Tahun 1956 dikeluarkan pula UU No. 29 Tahun 1956 tentang Peraturan-
            peraturan dan Tindakan-tindakan mengenai Tanah Perkebunan.
            Pasal 1 undang-undang itu menyebutkan bahwa hak-hak erfpacht
            guna perusahaan kebun yang pada mulai berlakunya Undang-undang
            tersebut sudah habis waktunya atau di dalam satu tahun akan habis
            waktunya, sedang keadaan perusahaannya adalah sedemikian rupa
            hingga, menurut pertimbangan Menteri Pertanian tidak mungkin
            diusahakan kembali secara yang layak, tidak akan diperpanjang atau
            diperbaharui.  Bahkan hak-hak erpacht dalam hal-hal tertentu dapat
            dicabut oleh Menteri Pertanian dan Menteri Agraria.
                 Peranan Kementerian Agaria semakin besar dengan adanya
            tindakan land reform dan juga nasionalisasi perusahaan-perusahaan
            perkebunan. Anggaran yang digunakan oleh Kementerian Agraria
            pun cukup besar pada masa itu, yaitu Rp. 24.394.000  pada tahun
                                                              21
            1957 dan Rp.  17.500.000 untuk tahun 1958.  Berkaitan dengan
                                                       22
            anggaran tersebut, pemerintah mengeluarkan UU No. 78 Tahun
            1957 tentang Perubahan Canon dan Cijns atas Hak-hak Erfpacht dan
            Konsesi Guna Perusahaan Kebun Besar. Peraturan ini dibuat untuk
            meningkatkan pendapatan negara dari perusahaan perkebunan.
            Dalam peraturan warisan kolonial terdapat perbedaan Canon dan
            Cijns yang dipungut oleh negara dari usaha perkebunan besar
            yang berbeda antara perusahaan yang beroperasi di Jawa dengan
            perusahaan yang beroperasi di luar Jawa. Peraturan ini tidak lagi
            membedakan besarnya canon dan cijn tersebut untuk daerah Jawa
            dan luar Jawa.





                 21 UU No. 34 Tahun 1957 tentang Penetapan Bagian IIIA (Kementerian Agraria) dari
            Anggaran Republik Indonesia untuk Tahun  Dinas 1954.
                 22 UU No. 28 Tahun 1958 tentang Penetapan Bagian IIIA (Kementerian Agraria) dari
            Anggaran Republik Indonesia untuk Tahun  Dinas 1955

                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     85
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121