Page 112 - Konstitusionalisme Agraria
P. 112

4.   38 Perusahaan perkebunan tembakau (1959)
            5.   11 Perusahaan peternakan (1959)
            6.   9 Perusahaan listrik dan/atau gas (1959)
            7.   205 perusahaan pertanian/perkebunan

                 Di samping itu, pemerintah juga menetapkan UU No. 10 Tahun
            1959 tentang Pembatalan Hak-hak Pertambangan yang membatalkan
            sejumlah izin dan konsesi eksploitasi tambang kepada ratusan
            perusahaan Belanda. Perusahaan yang terkena pembatalan ini
            meliputi delapan perusahaan yang memegang 2.452 izin penyelidikan
            tambang, empat perusahaan yang memegang 60 konsesi eksplorasi
            saja, lima perusahaan yang memegang 66 konsesi eksplorasi dan
            eksploitasi, 59 perusahaan yang memegang 272 konsesi eksploitasi
            saja, dan 10 perusahaan yang sedang mengajukan konsesi eksplotasi
            (Asshiddiqie, 1994:189-90).
                 Nasionalisasi yang dilakukan diiringi oleh konflik elit politik
            nasional yang terpecah pasca 1950, ada banyak kubu yang bertarung
            dalam isu nasionalisasi ini, terutama antara nasionalis-kiri, agama
            dan militer. Masalah yang lain adalah belum siapnya pemerintah
            nasional dalam mengelola dan mengoperasikan ratusan perusahaan
            besar Belanda yang masih beroperasi guna menghasilkan pendapatan
            untuk pembangunan nasional. Militer memainkan peranan penting
            dan menjadi salah satu aktor yang berkepentingan dengan program
            nasionalisasi. Bahkan sulit mengelak bahwa nasionalisasi yang
            terjadi pada dekade tersebut merupakan militerisasi. Crouch dalam
            studinya bahkan menyatakan bahwa nasionalisasi yang dilakukan
            oleh pemerintah melalui militer pada masa itu merupakan cara untuk
            melawan PKI dan golongan nasionalis kiri dengan memanfaatkan
            kekuasaan darurat perang untuk menempatkan seluruh perusahaan
            bekas milik Belanda ke bawah penguasaan tentara. Kemudian
            setelah nasionalisasi perusahaan-perusahaan itu, para perwira AD
            meneruskan peran serta mereka dalam pengelolaan perusahaan
            yang baru, seperti perkebunan, pertambangan, perbankan, dan
            perdagangan. Pada tahun 1960, peranan tentara diperluas ketika
            perusahaan-perusahaan Inggris juga ditempatkan di bawah



                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     81
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117