Page 111 - Konstitusionalisme Agraria
P. 111

Pemerintahan Nasional Republik Indonesia melakukan
            nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing yang masih
            beroperasi. Nasionalisasi itu bahkan telah dilakukan sejaak
            pemerintah mengeluarkan UU No. 12 Tahun 1951 yang menghapus
            status badan hukum Algemeene Volkscrediet-bank dan semua
            kekayaan dan pegawainya dialihkan kepada Bank Rakyat Indonesia
            (Asshiddiqie, 1994:188). Selanjutnya pemerintah menasionalisasi “De
            Javasche Bank” dengan UU No. 24 Tahun 1951. Upaya nasionalisasi
            itu sempat terhenti dengan adanya agresi militer Belanda I dan
            II yang berujung pada Konferensi Meja Bundar (1949) yang salah
            satu kesepakatannya mengharuskan pemerintah Indonesia untuk
            melindungi perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda.
                 Setelah Presiden Soekarno mengeluarkan UU No.13 tahun 1956
            tentang pembatalan kesepakatan Konferensi Meja Bundar, tahun 1957
            terjadi pendudukan kantor-kantor perusahaan Belanda yang masih
            beroperasi oleh serikat-serikat buruh yang diorganisir oleh Partai
            Nasionalis Indonesia dan Partai Komunis Indonesia. Pendudukan
            ini dipicu pula dengan dikeluarkannya ketentuan mengenai larangan
            tanah-tanah partikelir  melalui UU No. 1 Tahun 1958 dan dikeluarkan
            UU No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan
            Milik Belanda. Pasal 1 dari UU terakhir ini menegaskan tentang
            “Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang berada di dalam
            wilayah Republik Indonesia yang akan ditetapkan dengan peraturan
            pemerintah dikenakan nasionalisasi dan dinyatakan menjadi milik
            yang penuh oleh negara Republik Indonesia.” Dengan undang-undang
            ini, lebih 300 perusahaan Belanda di berbagai sektor (perkebunan,
            pertambangan, keuangan, angkutan-transportasi, dll) dinasionalisasi
            pada periode ini (Ginting, 2007; bdk Asshiddiqie, 1994).
                 Jimly Asshiddiqie mencatat perusahaan-perusahaan yang
            dinasionalisasi sepanjang masa pemerintahan Soekarno antara lain
            (Asshiddiqie, 1994:189):

            1.   NV. De Javasche Bank dan berbagai bank lainnya
            2.   11 buah perusahaan kereta api dan tram
            3.   Bataviashe Vekeer Maatschappij (1954-1957)



               80     Konstitusionalisme Agraria
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116