Page 202 - Konstitusionalisme Agraria
P. 202

kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin pemungutan
            hasil hutan bukan kayu, dan izin usaha pemungutan hasil hutan
            kayu dalam undang-undang penggantinya, yakni UU No. 41 Tahun
            1999 tentang Kehutanan. Di lapangan pertambangan juga terjadi
            pergeseran dari perjanjian karya atau kontrak karya  dalam UU No.
                                                            32
            11 Tahun 1967 tentang Pertambangan menjadi izin usaha, antara lain
            izin usaha pertambangan eksplorasi, izin usaha pertambangan operasi
            produksi, izin usaha pertambangan khusus, dan izin pertambangan
            rakyat dalam undang-undang penggantinya, yakni UU No. 4 Tahun
            2009 tentang Pertambangan.
                 Dari sejumlah undang-undang yang dibentuk pada masa
            reformasi yang dipengaruhi oleh paham neoliberalisme ini, posisi
            pemerintah semakin bergeser dari badan hukum privat yang banyak
            melakukan intervensi dan bahkan menjadi salah satu aktor dalam
            usaha-usaha menjadi posisi yang lebih kepada badan hukum publik
            dengan membuat aturan, memberikan sejumlah izin, lisensi dan
            konsesi serta melakukan pengawasan. Banyaknya undang-undang
            yang dibuat pada periode ini membawa konsekuensi semakin banyak
            skema-skema izin baru dalam pengusahaan sumber-sumber agraria.
            Salah satunya dengan pembentukan BP Migas yang menghendaki
            peran negara sebagai regulator terpisah dengan operator. Daftar izin
            usaha yang terdapat dalam undang-undang di bidang agraria pada
            periode 1998-2014 mencapai dua puluh tiga, antara lain:

            1.   Izin usaha pemanfaatan kawasan hutan
            2.   Izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan
            3.   Izin usaha pemungutan hasil hutan kayu
            4.   Izin pemungutan hasil hutan bukan kayu
            5.   Lisensi atau izin perlindungan varietas tanaman


                 32 Kontrak Karya  adalah kontrak kerjasama  antara modal  asing  dengan  modal
            nasional, yang  terjadi apabila penanaman modal asing membentuk suatu badan hukum
            Indonesia, dan badan hukum ini mengadakan perjanjian kerjasama dengan suatu badan
            hukum yang menggunakan modal nasional. Selain itu ada pula Kontrak Production Sharing
            yaitu suatu bentuk kerjasama berupa perolehan kredit dari pihak asing, yang pembayarannya
            termasuk bunganya  dilakukan  dari hasil  produksi  perusahaan  yang bersangkutan,  yang
            biasanya  dikaitkan  dengan  suatu ketentuan mengenai kewajiban  perusahaan Indonesia
            tersebut untuk mengekspor hasilnya kenegara pemberi kredit.

                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     171
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207