Page 204 - Konstitusionalisme Agraria
P. 204

tergambar pada ciri-ciri HP-3 yang terkandung dalam undang-undang
            tersebut, yaitu HP-3: (i) Diberikan dalam jangka waktu tertentu yaitu
            20 tahun dan terus dapat diperpanjang, (ii) Diberikan dengan luas
            tertentu, (iii) Dapat beralih, dialihkan dan dijadikan jaminan utang
            dengan dibebankan hak tanggungan, (iv) Diberikan sertifikat hak.
            Berdasarkan ciri-ciri tersebut pemberian HP-3 atas wilayah pesisir dan
            pulau-pulau kecil mengakibatkan adanya pengalihan kepemilikan
            dan penguasaan oleh negara dalam bentuk single ownership dan
            close ownership kepada seseorang, kelompok masyarakat atau badan
            hukum atas wilayah tertentu dari wilayah pesisir dan pulau-pulau
            kecil, yang dapat menutup akses bagi setiap orang atas wilayah yang
            diberikan HP-3. Dalam putusan tersebut Mahkamah Konstitusi
            menyampaikan bahwa konstruksi hubungan hukum yang seharusnya
            adalah dalam bentuk perizinan. Jadi instrument pemerintahan yang
            paling tepat menurut Mahkamah Konstitusi adalah pemberian izin,
            bukan pemberian hak kepada swasta.
                 Pergeseran ini sebenarnya punya implikasi luas, sebab masih
            ada beberapa undang-undang yang memberikan hak kebendaan
            kepada swasta dalam melakukan usaha-usaha di bidang agraria.
            Misalkan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai dalam
            UUPA. Kemudian ada pula Hak Guna Air, Hak Guna Usaha Air dan
            Hak Pakai Air dalam UU Sumber Daya Air. Dengan melihat adanya
            kecenderungan pergeseran instrumen pemerintahan  tersebut,
            maka dapat diprediksi bahwa dikemudian hari segala model hak-
            hak kebendaan akan berubah menjadi izin. Pergeseran instrumen
            ini menunjukan peranan negara yang semakin bergeser menjadi
            regulator dari pada operator. Dalam bidang pertambangan hal ini
            nampak ketika Pertamina tidak lagi menjadi kuasa pertambangan
            di Indonesia, melainkan dialihkan kepada BP. Migas. Pertamina
            didorong hanya menjadi operator, bukan lagi sebagai operator.



            Program MP3EI
            Sebagai organisasi, pemerintahan memiliki tujuan yang hendak
            dicapai, yang tidak berbeda dengan organisasi pada umumnya



                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     173
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209