Page 279 - Konstitusionalisme Agraria
P. 279

kewenangan antara pemerintah dan pemerintah daerah provinsi,
            kabupaten dan kota atau antar pemerintah daerah yang saling
            terkait. Tergantung dan sinergis sebagai satu sistem pemerintahan.”
            Berdasarkan ketentuan tersebut, maka Provinsi Jambi sebagai daerah
            atasan merasa Iebih berwenang mendapatkan prioritas energi dari
            Kabupaten Tanjung Jabung Barat di mana sumber energi tersebut
            berada. Oleh karena itu, menurut pemohon, upaya pemerintah
            daerah kabupaten untuk mempergunakan sumber-sumber energi
            untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat menjadi terhalang.
                 Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Mahkamah Konstitusi
            berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ”daerah” dalam Pasal
            20 ayat (3) UU 30 Tahun 2007 adalah daerah provinsi dan daerah
            kabupaten/kota. Kata “daerah” dalam pasal tersebut merupakan
            ketentuan yang bersifat umum yang menunjuk kepada pengertian
            kedua daerah tersebut. Dengan demikian, rumusan pasal tersebut
            sudah jelas, sehingga tidak menimbulkan ketidakpastian hukum
            sebagaimana didalilkan oleh Pemohon.
                 Kemudian pemohon juga mendalilkan Pasal 23 ayat (3) UU
            30 Tahun 2007 yang menyatakan, “Pengusahaan jasa energi hanya
            dapat dilakukan oleh badan usaha dan perseorangan,” bertentangan
            dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945, karena kata “badan usaha”
            dalam pasal tersebut quo mengandung rumusan yang mengambang,
            sehingga kata “badan usaha” dapat diinterpretasikan BUMN, BUMD
            provinsi atau BUMD kabupaten/kota ataupun badan usaha dalam
            bentuk lainnya. Ketidakjelasan demikian telah menimbulkan
            ketidakpastian hukum dan berpotensi menutup peluang pemerintah
            kabupaten/kota mengusahakan jasa energi untuk kepentingan dan
            kesejahteraan serta kemakmuran rakyat Kabupaten Tanjung Jabung
            Barat. Menurut Pemohon, kata “badan usaha” dalam pasal tersebut
            harus dimaknai “BUMD kabupaten/kota.”
                 Terhadap dalil Pemohon tersebut, Mahkamah Konstitusi
            berpendapat bahwa pengertian badan usaha telah dengan tegas
            dinyatakan dalam Pasal 1 angka 12 UU 30 Tahun 2007 yang
            menyatakan, “Badan usaha adalah perusahaan berbentuk badan
            hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap, terus menerus,


               248     Konstitusionalisme Agraria
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284