Page 304 - Konstitusionalisme Agraria
P. 304

termasuk dalam kelompok masyarakat yang wilayah maupun
            tanah miliknya akan dimasukkan ke dalam wilayah pertambangan
            serta masyarakat yang akan terkena dampak, sepenuhnya menjadi
            kewenangan Pemerintah untuk mengaturnya sesuai dengan
            peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap
            menghormati dan menegakkan hak-hak asasi manusia.



            22.  PUU Minerba IV: Kepentingan pengusaha pertambangan
                 Johan Murod dan empat rekannya sesama pengusaha
            pertambangan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Timah
            Indonesia (APTI) dan Asosiasi Tambangan Rakyat Daerah
            (ASTRADA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajukan
            pengujian terhadap UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
            Mineral dan Batubara yang diregistrasi di Mahkamah Konstitusi
            dengan perkara No. 30/PUU-VIII/2010. Pada intinya permohonan
            ini mengajukan pengujian terhadap tiga hal yaitu: (a) pembatasan
            luas wilayah untuk WPR dan WIUP; (b) mekanisme lelang untuk
            mendapatkan IUPK; dan (c) ketentuan peralihan UU Minerba yang
            menyebutkan bahwa: “Permohonan kontrak karya dan perjanjian
            karya pengusahaan pertambangan batubara yang telah diajukan
            kepada Menteri paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berlakunya
            Undang-Undang ini dan sudah mendapatkan surat persetujuan
            prinsip atau surat izin penyelidikan pendahuluan tetap dihormati
            dan dapat diproses perizinannya tanpa melalui lelang berdasarkan
            undang-undang ini.” Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian
            permohonan ini menyangkut pokok permohonan pertama dan kedua
            yang dibacakan dalam sidang terbuka pada 4 Juni 2012.



            Badan usaha tidak berbadan hukum dapat menjadi
            pemegang IUP

            Mahkamah Konstitusi memaknai bahwa badan usaha dalam
            pengelolaan pertambangan mineral dan batubara bukan saja badan
            usaha berbadan hukum sebagaimana disampaikan oleh pemerintah
            dalam persidangan dalam perkara ini, melainkan termasuk pula

                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     273
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309