Page 322 - Konstitusionalisme Agraria
P. 322

hukum tetap, tentulah tidak dapat dilakukan konsultasi publik sebab
            belum diketahui pihak yang berhak untuk diajak dalam konsultasi
            publik. Akan tetapi, bisa terjadi bahwa ketika diadakan konsultasi
            publik belum ada sengketa, tetapi setelah selesai konsultasi publik
            dan proses selanjutnya, sebelum ganti kerugiannya diserahkan, atas
            tanah yang untuk kepentingan umum dipersengketakan atau digugat
            kepemilikannya. Dalam keadaan seperti tersebut adalah adil kalau
            ganti kerugian tersebut dititipkan pada pengadilan negeri setempat,
            supaya apabila sudah ada putusan pengadilan yang memperoleh
            kekuatan hukum tetap dan telah diputuskan pihak yang berhak maka
            kepada yang berhak itulah ganti kerugian diberikan.


            27.  PUU Migas IV: Pengujian konstitusionalitas kontrak kerja
                 sama Migas
                 Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dan
            Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) mengajukan
            pengujian terhadap UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak Dan
            Gas Bumi yang diregistrasi di Mahkamah Konstitusi dengan
            sebagai perkara No. 65/PUU-X/2012. Pada intinya permohonan itu
            menyangkut beberapa isu konstitusional, antara lain: (a) Kontrak
            Kerja Sama pada Pasal 1 angka 19 dan Pasal 6 UU Migas, khususnya
            pada frasa “kontrak kerjasama lain” pada Pasal 1 angka 19 UU Migas;
            (b) Keberadaan BP Migas sebagai Badan Pelaksana Minyak dan
            Gas Bumi serta BPH Migas sebagai Badan Pengatur Minyak dan
            Gas Bumi (Pasal 1 angka 23, Pasal 1 angka 24, Pasal 44 dan Pasal 46
            UU Migas); (c) Pengaturan badan pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
            dan Kegiatan Usaha Hilir sektor minyak dan gas bumi [Pasal 9 ayat
            (1) UU Migas]; (d) Pemisahan kegiatan usaha hulu dan hilir sektor
            minyak dan gas bumi (Pasal  10 UU Migas); dan (e) Jangka waktu
            berlakunya kontrak pada aturan peralihan (Pasal 63 huruf c UU
            Migas). Mahkamah Konstitusi memutuskan permohonan tersebut
            tidak dapat diterima pada tanggal 28 Maret 2013. Permohonan itu
            tidak dapat diterima sebab Mahkamah Konstitusi tidak menemukan
            adanya syarat-syarat konstitusionalitas alasan yang berbeda dengan



                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     291
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327