Page 361 - Konstitusionalisme Agraria
P. 361

kepadanya untuk melakukan apa saja terhadap tanah dan sumber
            daya alam lainnya.
                 Melalui putusan-putusannya, Mahkamah Konstitusi telah
            melakukan koreksi sekaligus mencoba membangun keseimbangan
            dalam hubungan antara negara dan warga negara. Negara tak bisa
            lagi berbuat sewenang-wenang, sebab ada hak-hak asasi dan hak
            konstitusional dari warga negara yang telah dijamin oleh konstitusi
            dan perlu diperhatikan dalam kehidupan bernegara. Mahkamah
            Konstitusi hadir memberikan semangat baru dalam penyelenggaraan
            negara dan semangat bagi masyarakat yang hendak memperjuangkan
            hak-hak konstitusionalnya. Mahkamah Konstitusi selama ini telah
            terbukti melakukan terobosan-terobosan dari aktivisme yudisial
            (judicial activism) yang perlu dicatat sebagai sebuah perkembangan
            terbaru kehidupan bernegara.
                 Bagian ini dimulai dengan pembahasan mengenai diskursus
            aktivisme yudisial yang meletakan pengadilan memainkan peranan
            penting dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan suatu
            negara. Selanjutnya dibahas mengenai hal-hal pokok yang ditarik
            dari penafsiran Mahkamah Konstitusi terhadap Konstitusi Agraria
            Indonesia dari berbagai putusannya antara lain mengenai konsepsi
            penguasaan dan pemilikan, penafsiran terhadap apa yang dimaksud
            dengan “penting dan mengusasi hajat hidup orang banyak” dalam
            Pasal 33 ayat (2) UUD 1945, lima bentuk kewenangan penguasaan
            negara, tiga tingkatan penguasaan negara, dan empat tolak ukur
            bagaimana penguasaan negara dipergunakan untuk sebesar-besar
            kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi juga menegaskan
            bagaimana supaya hak-hak rakyat, termasuk hak masyarakat adat
            diutamakan dalam kebijakan agraria, serta bagaimana pihak swasta
            semestinya dilibatkan dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah
            dan sumber daya alam.


            Judicial Activism dan Hukum Progresif
            Aktivisme yudisial (judicial activism) merupakan sebuah istilah baru
            dalam  tradisi hukum Indonesia. Istilah ini lebih berkembang pada



               330     Konstitusionalisme Agraria
   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366