Page 365 - Konstitusionalisme Agraria
P. 365

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah gagal
                 menempuh ”jalan tengah” dalam pengambilan keputusannya. Hal ini
                 bisa berakibat pada kegagalan Mahkamah Konstitusi sebagai penjaga
                 konstitusi khususnya dalam memenuhi Hak Kebebasan Beragama/
                 Berkeyakinan, Hak Kebebasan Berekspresi dan Hak Kelompok
                 Minoritas.”

                 Hal tersebut disebabkan MK dalam putusannya tidak menguji
                 konstitusionalitas UU Penodaan Agama terhadap UUD Tahun 1945,
                 tetapi lebih pada pertimbangan sosio politis mayoritas, perspektif
                 hakim yang konservatif dan tidak memperhitungkan kenyataan
                 sosiologis dan antropologis yang beragam di Indonesia.”

                 Terlepas dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Mahkamah
            Konstitusi telah memainkan peranan penting dalam mempengaruhi
            perkembangan diskursus hukum di Indonesia. Demikian pula dalam
            kaitannya dengan persoalan konsepsi dan kebijakan penguasaan
            tanah dan sumber daya alam oleh negara serta hak-hak individu
            dan masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam lainnya.
            Serangkaian putusan Mahkamah Konstitusi yang telah dikeluarkan
            berkaitan dengan hal itu telah menghadirkan berbagai perspektif
            baru dalam memahami hubungan antara negara dan rakyat berkaitan
            dengan tanah dan sumber daya alam lainnya yang akan dijelaskan
            pada bagian berikut.


            Dimiliki oleh Rakyat, Dikuasai oleh Negara

            Ketentuan kunci di dalam UUD 1945 yang menyangkut konsepsi
            penguasaan negara atas tanah dan sumber daya alam lainnya terdapat
            dalam Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945. Pasal 33 ayat (2) UUD 1945
            berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
            yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.”
            Sedangkan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 berbunyi: “Bumi dan air dan
            kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
            dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Di
            dalam kedua ketentuan itu terdapat frasa “dikuasai oleh negara.”
            Frasa ini telah memantik perdebatan sejak lama. Apa sebenarnya



               334     Konstitusionalisme Agraria
   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369   370