Page 163 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 163

pemerintah  dapat  menjadi  dasar  bagi  badan  layanan  umum
               khusus  tersebut  untuk  menerima  dan  mengelola  bagi  hasil
               keuntungan (profit sharing) dari kontrak kerjasama, baik ber-
               bentuk  Bangun  Serah  Guna  (Built of Transfer)  maupun  Joint
               Venture yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara
               (BUMN)  dan/atau  pemerintah  melalui  skema  perjanjian
               Government to Government dan Government to Business.  Oleh
               karena itu, konsep bank tanah di Indonesia dapat disimpulkan
               akan memiliki perbedaan dengan tujuan pembentukannya di
               negara eropa yang dibentuk sebagai institusi penyedia tanah
               untuk kepentingan bisnis. Sebab terdapat akses kesejahteraan
               yang akan diberikan oleh bank tanah kepada masyarakat me-
               lalui  fungsinya  sebagai  stabilisator  harga  untuk  mencegah
               privatisasi tanah berujung pada kapitalisasi lahan.

               Kesimpulan
                     Bank   Tanah   merupakan   alternatif   mekanisme
               penyediaan  tanah  selain  yang  telah  diatur  oleh  Undang-
               undang  No.  2  Tahun  2012.  Keadaan  yang  terjadi  saat  ini
               adalah terhambatnya pembangunan akibat dari keterbatasan
               lahan  dan  konflik  agraria  antara  masyarakat  dengan
               pemerintah.  Keberadaan  Bank  Tanah  dapat  melaksanakan
               amanat  Pasal  33  ayat  (4)  Undang-Undang  Dasar  Negara
               Republik  Indonesia  Tahun  1945  terkait  klausul  Hak
               Menguasai  Negara  sebagaimana  telah  diinterpretasikan  oleh
               Mahkamah  Konstitusi  dalam  Putusan  Nomor  001-021-022/
               PUU-I/2003 yang meliputi pengertian bahwa negara terlibat
               secara  aktif  dalam  merumuskan  kebijakan  (beleid),
               melakukan pengaturan (regelendaad), melakukan pengurusan
               (bestuurdaad),  melakukan  pengelolaan  (beheersdaad),  dan
               melakukan  pengawasan  (toezichthoudendaad).  Selain  itu,

                132
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168